Residen kabur, BNN semprot rehabilitasi Baddoka

Jum'at, 08 November 2013 - 17:46 WIB
Residen kabur, BNN semprot...
Residen kabur, BNN semprot rehabilitasi Baddoka
A A A
Sindonews.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menegur sejumlah petinggi Balai Rehabilitasi Baddoka Makassar, terkait kasus kaburnya 12 residen.

Bahkan, Kepala Balai Rehabilitasi Baddoka Dany Lumodong dipanggil khusus ke Jakarta untuk menjelaskan secara detail kaburnya pasien pecandu narkotika tersebut.

"Saya sudah melapor langsung ke BNN RI soal kasus ini. Saya dimarah-marahi dan sekaligus dievaluasi," aku Dany kepada wartawan kemarin, Jumat (8/11/2013).

Pihaknya hanya bisa pasrah dalam kasus tersebut. Sebab, selama ini yang dia tahu Balai Rehabilitasi Baddoka telah melakukan penanganan secara maksimal.

BNN lanjut Dany, menekankan agar tidak ada lagi kekerasan dalam penanganan setiap residen yang ingin berhenti menjadi budak zat-zat terlarang.

"Mereka punya hak asasi. Kalau mau kabur, berarti dia tak mau dipulihkan. Tugas kita adalah mencegatnya agar tidak kabur," pungkasnya saat memberikan keterangan pers.

Informasi yang dihimpun KORAN SINDO, sebanyak 12 residen kabur dari Balai Rehabilitasi Baddoka Jalan Batara Bira, Biringkanaya, Rabu dini hari lalu.

Mereka kabur dengan cara mengelabui dan menyerang petugas keamanan. Kemudian, ke-12 pasien narkotika ini memanjat pagar pembatas gedung.

Ke-11 diantaranya berhasil diamankan di sekitar Kawasan Industri Makassar (KIMA) keesokan harinya. Sedangkan satu orang residen masih dalam pengejaran.

Kepala Tata Usaha Balai Rehabilitasi Baddoka Nur Syamsi mengungkapkan, otak dari kaburnya residen tersebut diduga kuat dari Yusril Palangkey.

Yusril merupakan anak dari mantan Bupati Jeneponto Palangkey, yang ditangkap beberapa waktu lalu oleh Polda Sulselbar, saat mengkomsumsi sabu-sabu.

"Dia ini mengiming-imingi memberikan uang Rp15 juta kepada tahanan yang membantu pelariannya. Saat ini, Yusril masih kita cari," sebut Syamsi kepada wartawan.

Dalam pelariannya itu, dia juga dibantu oleh salah seorang oknum TNI yang juga menjadi residen di Baddoka.

Pertengahan 2013 lalu, Kepala Deputi Rehabilitasi BNN Kusman Suriakusumah menegur Balai Rehabilitasi Baddoka, atas kaburnya 30 residen.

Secara terang-terangan, dia mengaku kasus tersebut merupakan kesalahan dari petugas hingga pimpinan di Balai Rehabilitasi Narkoba Baddoka.

"Saya tak mau dengar lagi ada kekerasan di sini. Kalau terjadi lagi, pimpinan di sini tidak beres, petugasnya juga tidak beres," sebutnya di Makassar belum lama ini.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3133 seconds (0.1#10.140)