Demo Soloraya desak Kantor Kedubes Amerika ditutup

Kamis, 07 November 2013 - 19:22 WIB
Demo Soloraya desak...
Demo Soloraya desak Kantor Kedubes Amerika ditutup
A A A
Sindonews.com - Terungkapnya penyadapan informasi dan aksi spionasi yang dilakukan Amerika melalui kantor kedutaan di 90 negara termasuk Indonesia mendorong mahasiswa se Soloraya Jawa Tengah menggelar demo. Aksi itu mengutuk penyadapan tersebut.

Gerakan mahasiswa pembebasan Soloraya juga menyerukan kepada dunia internasional melawan keras penyadapan Amerika dengan mengusir Kedubes Amerika karena pelanggaran itu sangat fatal menciderai kaidah demokrasi secara universal.

Adi Albandani, korlap demo mengatakan penyadapan bukan hanya melanggar HAM dan demokrasi namun merupakan penjajahan terselubung dan sangat membahayakan bagi kelangsungan sebuah negara terutama agenda dan informasi rahasia negara yang mestinya terjaga namun justru disadap.

“Atas argumen dan dalil apapun penyadapan itu harus dilawan mulai sekarang juga dengan cara negara harus berani mengusir kedutaan Amerika karena jika tidak ada keberanian maka penjajahan itu akan terus membunuh nyawa negara itu sendiri,” Kamis (7/11/2013).

Adapun khusus untuk negara Indonesia menurut Adi, pemerintah harus berani mencabut izin pembangunan gedung Kedubes Amerika di Jakarta.

Mahasiswa juga mendesak pemerintah menutup atau mengusir Kedubes Amerika di Indonesia karena tindakannya sangat arogan dengan lakukan penyadapan seperti dilansir oleh media luar negeri bahwa Indonesia masuk dalam daftar 90 negara yang disadap.

“Ingat berdasarkan informasi tersebut penyadapan di Indonesia justru dilakukan di kantor Kedubes Amerika di Jakarta. Ini kan sangat tragis fungsi diplomatik menjadi pusat penyadapan terhadap tuan rumah Indonesia,” tandasnya.

Meski jumlahnya tidak banyak hanya 20 orang namun demo yang dilakukan gerakan pembebasan mahasiswa se Soloraya Jawa Tengah di Bundaran Gladak Kota Solo Jateng menganggu arus lalu lintas.

Pada aksi tersebut para mahasiswa membentangkan poster mengajak solidaritas negara di dunia berani melawan penjajahan era baru yang dilakukan amerika dan sekutunya. Aksi berlangsung satu jam dan mendapat perhatian penuh dari aparat keamanan.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1976 seconds (0.1#10.140)