Cegah seks bebas, Bupati Karangayar sidak HP siswa
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Atas (SMA) di Karanganyar Kota kedapatan membawa handphone (HP) ke sekolah.
Tak ayal, seluruh HP milik siswa itu langsung disita oleh Bupati Rina Iriani yang menggelar sidak. Selanjutnya, HP sitaan tersebut diserahkan kepada pihak sekolah.
Temuan sejumlah HP di lingkungan sekolah itu, terjadi ketika Bupati beserta jajarannya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah sekolah, seperti SMP 1, SMA 1, dan SMAN 2 Karanganyar.
Rina mewanti-wanti pihak sekolah untuk menyerahkan HP tersebut bukan kepada siswa. Namun kepada orang tua siswa tersebut dipanggil, untuk mengambil HP milik anaknya yang disita.
Tujuannya agar nantinya orang tua siswa berpikir dua kali mengizinkan anaknya membawa HP ke sekolahan. Di SMA 1, Bupati menyita sebanyak tujuh HP dari tangan siswa.
Meski tidak bisa berbuat apa-apa saat HP miliknya disita Bupati, para siswa berdalih kalau HP itu untuk keperluan berkomunikasi dengan orang tua mereka. Salah satunya untuk memberitahukan kapan si anak siap dijemput saat pulang sekolah.
“Silakan membawa HP ke sekolah. Tapi jangan dibawa masuk ke dalam ruangan. Kalau HP dibawa ke masuk, siswa jadi tidak konsen belajar. Jadi pelajaran mereka jadi terganggu. Idealnya, pihak sekolah membuat loker khusus HP. Jadi HP itu langsung ditaruh di loker sebelum masuk ke kelas," jelas Bupati kepada wartawan, di sela-sela sidak, Rabu (6/11/2013).
Rina juga menyoroti larangan membawa HP ini, sekaligus untuk mencegah pengaruh seks bebas atau pornografi yang disebabkan dari HP. Apalagi, di beberapa daerah lain sudah banyak pelajar yang kedapatan membuat video mesum memggunakan pesawat HP.
"Kami tidak ingin seks bebas menjangkiti para siswa di Karanganyar. Salah satu upaya pencegahannya adalah dengan melarang membawa HP," tambahnya.
Tak ayal, seluruh HP milik siswa itu langsung disita oleh Bupati Rina Iriani yang menggelar sidak. Selanjutnya, HP sitaan tersebut diserahkan kepada pihak sekolah.
Temuan sejumlah HP di lingkungan sekolah itu, terjadi ketika Bupati beserta jajarannya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah sekolah, seperti SMP 1, SMA 1, dan SMAN 2 Karanganyar.
Rina mewanti-wanti pihak sekolah untuk menyerahkan HP tersebut bukan kepada siswa. Namun kepada orang tua siswa tersebut dipanggil, untuk mengambil HP milik anaknya yang disita.
Tujuannya agar nantinya orang tua siswa berpikir dua kali mengizinkan anaknya membawa HP ke sekolahan. Di SMA 1, Bupati menyita sebanyak tujuh HP dari tangan siswa.
Meski tidak bisa berbuat apa-apa saat HP miliknya disita Bupati, para siswa berdalih kalau HP itu untuk keperluan berkomunikasi dengan orang tua mereka. Salah satunya untuk memberitahukan kapan si anak siap dijemput saat pulang sekolah.
“Silakan membawa HP ke sekolah. Tapi jangan dibawa masuk ke dalam ruangan. Kalau HP dibawa ke masuk, siswa jadi tidak konsen belajar. Jadi pelajaran mereka jadi terganggu. Idealnya, pihak sekolah membuat loker khusus HP. Jadi HP itu langsung ditaruh di loker sebelum masuk ke kelas," jelas Bupati kepada wartawan, di sela-sela sidak, Rabu (6/11/2013).
Rina juga menyoroti larangan membawa HP ini, sekaligus untuk mencegah pengaruh seks bebas atau pornografi yang disebabkan dari HP. Apalagi, di beberapa daerah lain sudah banyak pelajar yang kedapatan membuat video mesum memggunakan pesawat HP.
"Kami tidak ingin seks bebas menjangkiti para siswa di Karanganyar. Salah satu upaya pencegahannya adalah dengan melarang membawa HP," tambahnya.
(san)