Butuh 3 tahun relokasi warga di bantaran Bengawan Solo

Rabu, 06 November 2013 - 11:56 WIB
Butuh 3 tahun relokasi...
Butuh 3 tahun relokasi warga di bantaran Bengawan Solo
A A A
Sindonews.com - Relokasi warga yang menghuni bantaran Sungai Bengawan Solo, belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, dana yang dibutuhkan untuk merelokasi warga tersebut, belum dimiliki sepenuhnya oleh Pemerintah Kota Solo.

Kepala Badan Pemberdayaan MAsyarakat (Bapermas) Kota Solo Anung Indro Susanto menyebutkan, dana yang dibutuhkan untuk merelokasi warga bantaran tersebut sekitar Rp52 miliar. Sedangkan besaran anggaran yang digunakan untuk merelokasi warga tersebut hanyalah sedikit, sehingga memerlukan waktu beberapa tahun.

Dia menyebutkan, untuk tahun 2014 ini, anggaran yang disetujui untuk relokasi warga bantaran sebesar Rp14 miliar, dari total anggaran yang diajukan sebesar Rp24 miliar untuk tahun 2014.

“Akhirnya disetujui hanya Rp14 miliar saja, tidak lebih dari itu. Jadi perlu waktu setidaknya tiga tahun lebih, untuk merelokasi semua warga bantaran,” ucapnya, kepada wartawan, Rabu (6/11/2013).

Anung menambahkan, nantinya dana tersebut bakal digunakan untuk melanjutkan program relokasi yang selama ini telah berjalan. Untuk sementara ini, proses relokasi untuk tanah bersertifikat hak milik telah dimulai dari Kelurahan Pucangsawit, dan Sewu Kecamatan Jebres. Beberapa warga di kawasan itu, masih ada yang belum mau direlokasi.

Dia menyebutkan, setelah proses di dua kelurahan tersebut selesai, nantinya relokasi untuk tanah HM bakal berpindah ke wilayah di atasnya. Seperti Kelurahan Sangkrah dan Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon.

“Setelah selesai, nantinya kita akan bergeser di wilayah di atasnya. Untuk sementara ini di dua kelurahan tersebut masih ada beberapa yang belum mau direlokasi akan tetapi masih kita lakukan negosiasi agar mereka mau pindah,” ucapnya.

Terpisah, Pejabat Humas Balai Besar Bengawan Solo (BBWS) meminta agar warga yang berada di kawasan Bantaran Sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut segera pindah ke tempat lain. Pasalnya, kawasan tersebut cukup rawan untuk ditempati karena adanya banjir. Apalagi, Sungai Bengawan Solo merupakan salah satu sungai yang paling sering meluap.

Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo juga meminta agar warga yang tinggal di bantaran segera berpindah. “Bagaimanapun, lokasi bantaran itu sangat berbahaya untuk dihuni. Sehingga harus direlokasi ke tempat lain agar tidak menjadi korban banjir,” tukasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0975 seconds (0.1#10.140)