Perayaan malam Suro, ratusan pendekar ngamuk

Rabu, 06 November 2013 - 00:14 WIB
Perayaan malam Suro,...
Perayaan malam Suro, ratusan pendekar ngamuk
A A A
Sindonews.com - Ratusan orang berpakaian serba hitam dengan atribut sebuah padepokan bela diri menyerbu pemukiman warga Desa/Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung.

Tidak hanya mengintimidasi dan melukai beberapa warga, massa yang menenteng beragam jenis senjata tajam juga merusak sejumlah rumah penduduk.

Aksi anarkis terjadi ditengah perayaan "Suran Agung" yakni tradisi "unjuk kekuatan" para pendekar perguruan silat menyambut hari 1 Suro (penanggalan Jawa) yang jatuh pada Selasa (5/11).

Nanok Purwanto (50) salah seorang warga mengatakan penyerangan itu terjadi sekitar pukul 23.30 Wib. "Jumlah massa sekitar 200 hingga 300 orang," tutur Nanok yang melihat langsung aksi ratusan pendekar itu.

Informasi yang dihimpun, kemarahan massa bersumber dari peristiwa perkelahian yang terjadi beberapa hari sebelumnya. Perayaan Suran Agung ditengarai sengaja dijadikan momentum untuk melampiaskan dendam.

Sebab, di dalam aksi anarkis tersebut, sejumlah orang yang murka berteriak mencari tiga orang pemuda yang diketahui sebagai warga setempat.

Massa me-sweeping warung kopi di desa dan sempat memukuli dua pemuda yang tidak paham dengan duduk perkara. Suasana pun mencekam. Sebab, butiran batu dilemparkan ke rumah warga.

"Situasi tersebut berlangsung hingga pukul 00.30 Wib. Warga hanya mengintip dari dalam rumah dan tidak berani keluar," tambah Nanok.

Begitu tidak berhasil mendapatkan buruan, massa pun membubarkan diri.

Namun ketegangan berlanjut ketika beredar kabar adanya serangan lanjutan yang akan dilancarkan sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.

Menurut keterangan Suprapto, salah seorang perangkat, kepala desa setempat bahkan meminta para pemuda dan lelaki dewasa untuk bersiaga.

Warga menyiapkan diri melakukan perlawanan jika memang para aktivis bela diri benar-benar melakukan serangan susulan.

"Untungnya tidak ada serangan susulan. Kalau ada tentu akan terjadi bentrok fisik secara massal, "ujarnya.

Suprapto menambahkan dalam kegiatan tersebut juga terlihat adanya personel kepolisian.

Namun karena kalah jumlah, aparat penegak hukum tersebut tidak bisa berbuat banyak menyikapi kebrutalan massa.

Menanggapi hal itu Kapolres Tulungagung AKBP Whisnu Hermawan Februanto berjanji akan mengusut tuntas kasus yang terjadi, termasuk menangkap pelaku perusakan.

"Kita juga sudah berkoordinasi dengan kepala daerah dan semua elemen masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi, "ujarnya.

Sebagai antisipasi, polisi juga berusaha mempertemukan para tokoh pendekar perguruan bela diri. Rencananya, pertemuan lanjutan akan dilakukan pada Rabu (6/11).

"Kita pertemukan semua pihak terkait untuk mencegah terjadinya aksi susulan. Termasuk mempertegas ikrar untuk menjaga perdamaian antar perguruan bela diri, "tegasnya.

Sekedar diketahui, MoU perdamaian antar perguruan silat di Tulungagung pernah digalang Polres Tulungagung. Saat itu semua tokoh bela diri bertanda tangan menyepakati perdamaian. Namun faktanya aksi anarkis dan bentrok fisik antar pendekar masih juga terjadi.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1336 seconds (0.1#10.140)