Genderuwo & ogoh-ogoh akan hantui Sleman
A
A
A
Sindonews.com - Gendruwo dan ogoh-ogoh Bekakak asal Gamping, Sleman bakal berkeliaran memeriahkan Kirab Pelangi Budaya Bumi Merapi Minggu (3/11) mendatang.
Kirab budaya ini sendiri akan dimulai pukul 10.00 WIB dari kawasan lapangan Denggung hingga Jalan Magelang km 9,5, Sleman.
"Ini merupakan sebagian kecil penampilan dalam event Kirab Pelangi Budaya Bumi Merapi 2013. Masih banyak variasi dan ragam potensi seni budaya, yang bakal meramaikan dan menyemarakkan kirab budaya tersebut. Kirab budaya ini akan menjadi daya tarik, dan momen yang luar biasa bagi wisatawan baik wisatawan domestik, maupun wisatawan manca negara," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman AA Ayu Laksmidewi TP, Jum’at (1/11/2013).
Ayu menambahkan, Kirab Pelangi Budaya Bumi Merapi ini merupakan upaya untuk mengekspos dan menginternalisasikan potensi ragam budaya, sekaligus untuk mempromosikan sektor pariwisata Kabupaten Sleman.
Acara tersebut juga dikemas dalam bentuk kirab budaya untuk mewujdukan ekspresi kehidupan seni budaya masyarakat Sleman.
"Masyarakat Sleman adalah masyarakat 'Bumi Merapi' yang secara riil memiliki kompleksitas, dan realita budaya yang masih kental dan mengakar di kalangan masyarakat," imbuhnya.
Menurut Ayu, event Pelangi Budaya Bumi Merapi juga sekaligus untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober lalu, serta Hari Pariwisata Internasional pada 27 September.
Terkait dengan pelaksanaan kirab budaya tersebut, Ayu menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat luas atas ketidak-nyamanan berlalu lintas di jalur jalan yang digunakan untuk kirab budaya.
Sebaliknya, ia justru berharap agar masyarakat luas dapat memanfaatkan sebaik-baiknya momen wisata yang digelar untuk memberikan hiburan sekaligus edukasi budaya tersebut.
Tampilan kirab yang akan dilaksanakan ini melibatkan lebih dari 1.000 orang, yang diantaranya berasal dari Bregada Pringgodiningrat dari Pasukan Paskibra, Bregada Bremara Geni dari dusun Dowangan Banyuraden Gamping.
Dilanjutkan Bregada Gunungan dari komunitas tradisi upacara adat, yang meliputi Merti Desa Pulesari Wonokerto Turi, Upacara Adat Saparan Wonolelo, Sepasang Bekakak, Ogoh-Ogoh dan Gendruwo dari desa Ambarketawang Gamping. Dan masih banyak lagi komunitas budaya asal Sleman yang akan bergabung.
Baca juga dana hibah seniman capai Rp4.4 miliar.
Kirab budaya ini sendiri akan dimulai pukul 10.00 WIB dari kawasan lapangan Denggung hingga Jalan Magelang km 9,5, Sleman.
"Ini merupakan sebagian kecil penampilan dalam event Kirab Pelangi Budaya Bumi Merapi 2013. Masih banyak variasi dan ragam potensi seni budaya, yang bakal meramaikan dan menyemarakkan kirab budaya tersebut. Kirab budaya ini akan menjadi daya tarik, dan momen yang luar biasa bagi wisatawan baik wisatawan domestik, maupun wisatawan manca negara," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman AA Ayu Laksmidewi TP, Jum’at (1/11/2013).
Ayu menambahkan, Kirab Pelangi Budaya Bumi Merapi ini merupakan upaya untuk mengekspos dan menginternalisasikan potensi ragam budaya, sekaligus untuk mempromosikan sektor pariwisata Kabupaten Sleman.
Acara tersebut juga dikemas dalam bentuk kirab budaya untuk mewujdukan ekspresi kehidupan seni budaya masyarakat Sleman.
"Masyarakat Sleman adalah masyarakat 'Bumi Merapi' yang secara riil memiliki kompleksitas, dan realita budaya yang masih kental dan mengakar di kalangan masyarakat," imbuhnya.
Menurut Ayu, event Pelangi Budaya Bumi Merapi juga sekaligus untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober lalu, serta Hari Pariwisata Internasional pada 27 September.
Terkait dengan pelaksanaan kirab budaya tersebut, Ayu menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat luas atas ketidak-nyamanan berlalu lintas di jalur jalan yang digunakan untuk kirab budaya.
Sebaliknya, ia justru berharap agar masyarakat luas dapat memanfaatkan sebaik-baiknya momen wisata yang digelar untuk memberikan hiburan sekaligus edukasi budaya tersebut.
Tampilan kirab yang akan dilaksanakan ini melibatkan lebih dari 1.000 orang, yang diantaranya berasal dari Bregada Pringgodiningrat dari Pasukan Paskibra, Bregada Bremara Geni dari dusun Dowangan Banyuraden Gamping.
Dilanjutkan Bregada Gunungan dari komunitas tradisi upacara adat, yang meliputi Merti Desa Pulesari Wonokerto Turi, Upacara Adat Saparan Wonolelo, Sepasang Bekakak, Ogoh-Ogoh dan Gendruwo dari desa Ambarketawang Gamping. Dan masih banyak lagi komunitas budaya asal Sleman yang akan bergabung.
Baca juga dana hibah seniman capai Rp4.4 miliar.
(stb)