BPBD Karanganyar pasang alat early warning tanah longsor

Selasa, 29 Oktober 2013 - 03:05 WIB
BPBD Karanganyar pasang...
BPBD Karanganyar pasang alat early warning tanah longsor
A A A
Sindonews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Karanganyar memetakan dan memantau empat lokasi di wilayah yang teridentifikasi rawan bencana tanah longsor.

Terlebih saat ini curah hujan disertai angin puting beliung kerap menerjang wilayah Kabupaten Karanganyar.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Aji Pratama Heru mengatakan ada empat lokasi di empat kecamatan yang kini dipantau karena merupakan wilayah rawan longsor yaitu kecamatan Tawangangu, Matesih, Kerjo dan Karangpandan.

"Saat ini ada empat lokasi yang mulai dipantau kondisinya oleh BPBD antara lain desa Guyon di Tawang Mangu, desa Ploso Rejo di Kerjo, desa Koripan wilayah Matesih dan desa Gardu di daerah Karangpandan. Setiap saat bila terjadi hujan lebat kita selalu pantau pergerakannya," jelasnya, (28/10/2013)

Menurutnya, saat ini masyarakat di sekitar lokasi mulai merasakan adanya tanda-tanda pergerakan tanah. Terlebih lagi usai diguyur hujan deras membuat warga menjadi khawatir akan terjadi bencana seperti beberapa waktu lalu di Bukit Mogol.

Pergerakan tanah di daerah Guyon Tawangmangu mengalami pergeseran tanah mencapai 11 meter. Kondisi seperti ini yang harus membuat masyarakat harus lebih waspada.

Lebih lanjut Heru menyebutkan pihak BPBD telah memasang sebanyak 12 titik alat deteksi di lokasi rawan longsor.

"Kita telah memasang alat yang dapat mengetahui jika sewaktu-waktu terjadi longsor. Ada 12 titik di pasang di lokasi rawan longsor, delapn di antaranya dipasang di wilayah Guyon Tawangmangu yang dianggap paling tinggi berpotensi terjadi longsor," terangnya.

Peringatan dini bencana longsor ini menurut Heru, akan berbunyi jika terjadi pergerakan tanah dan kemungkinan 90 persen akan terjadi longsor.
Sehingga warga bisa menyelamatkan diri 1 jam sebelumnya.

Selain itu masyarakat sekitar ketika di wilayahnya terjadi hujan lebat dihimbau untuk memantau sekitar tebing pohon masih berdiri tegak atau sudah miring, apakah terjadi longsoran batu sebesar kepalan tangan yang jatuh ke bawah karena itu salah satu tanda yang paling mudah bila akan terjadi tanah longsor.

Jika masyarakat mendapati hal seperti itu sebisa mungkin keluar rumah untuk mencari tempat berlindung yang aman.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6151 seconds (0.1#10.140)