24 persen warga Sleman tak miliki jamban keluarga
A
A
A
Sindonews.com - Di wilayah Sleman ternyata masih ditemui rumah tak memiliki jamban keluarga. Data pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menyebutkan dari 305.543 KK baru 75,14 persen mempunyai jamban keluarga, sisanya sekitar 24,86 persen belum memiliki.
Saat ini, Pemkab Sleman berupaya keras agar tidak ada lagi warga yang tidak memiliki jamban keluarga.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, masalah sanitasi yang layak bagi warga Sleman memang masih menjadi kendala. Satu di antaranya soal jamban dan ketersediaan air bersih.
Sebab baik jamban maupun air bersih belum semua kebutuhan warga Sleman terpenuhi. Terutama jamban harus mendapatkan perhatian serius.
“Kami akan terus mendorong untuk prosentase jamban keluarga dapat meningkat,” kata Sri Purnomo, sela-sela kegiatan cuci tangan pakai sabun (CTPS) di lapangan Denggung, Sleman, Jumat (25/10/2013).
Sedangkan untuk kebutuhan air bersih, meski untuk prosentasenya lebih besar dibandingkan dengan jamban, namun semua KK belum dapat tercukupi. yaitu dari 290.698 KK, yang sudah terpenuhi baru 95,14 persen atau masih tersisa 4,86 persen.
Padahal idealnya baik jamban maupun air bersih terpenuhi 100 persen.
”Untuk itu target kami baik jamban maupun air bersih nantinya terpenuhi semua, sehingga lingkungan akan semakin bersih,” paparnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Mafilinda Nuraini menambahkan untuk mewujudkan hal terpenuhinya sanitasi, berbagai program dan kebijakan telah dilakukan Pemkab Sleman, di antaranya dengan program sanitasi total bebasis masyarakat (STBM), yaitu bantuan untuk pemenuhi sanitasi dasar seperti jamban dan air bersih.
“Selain bantuan untuk sanitasi dasar, juga ada program stop BAB sembarang,” terangnya.
Menurut Linda untuk program stop BAB sembarang ini sekarang sudah dikembangkan di semua kecamatan dan desa-desa yang ada di Sleman.
Terutama komitmen untuk stop BAB sembarang bagi 24 persen warga yang sekarang belum memiliki jamban. Untuk itu, perlu pemberdayaan dan merubah perilaku masyarakat dengan cara pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Hal inilah yang harus ditanamkan sejak usia dini, satu di antaranya dengan kegiatan cuci tangan dengan sabun,” jelasnya.
Saat ini, Pemkab Sleman berupaya keras agar tidak ada lagi warga yang tidak memiliki jamban keluarga.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, masalah sanitasi yang layak bagi warga Sleman memang masih menjadi kendala. Satu di antaranya soal jamban dan ketersediaan air bersih.
Sebab baik jamban maupun air bersih belum semua kebutuhan warga Sleman terpenuhi. Terutama jamban harus mendapatkan perhatian serius.
“Kami akan terus mendorong untuk prosentase jamban keluarga dapat meningkat,” kata Sri Purnomo, sela-sela kegiatan cuci tangan pakai sabun (CTPS) di lapangan Denggung, Sleman, Jumat (25/10/2013).
Sedangkan untuk kebutuhan air bersih, meski untuk prosentasenya lebih besar dibandingkan dengan jamban, namun semua KK belum dapat tercukupi. yaitu dari 290.698 KK, yang sudah terpenuhi baru 95,14 persen atau masih tersisa 4,86 persen.
Padahal idealnya baik jamban maupun air bersih terpenuhi 100 persen.
”Untuk itu target kami baik jamban maupun air bersih nantinya terpenuhi semua, sehingga lingkungan akan semakin bersih,” paparnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Mafilinda Nuraini menambahkan untuk mewujudkan hal terpenuhinya sanitasi, berbagai program dan kebijakan telah dilakukan Pemkab Sleman, di antaranya dengan program sanitasi total bebasis masyarakat (STBM), yaitu bantuan untuk pemenuhi sanitasi dasar seperti jamban dan air bersih.
“Selain bantuan untuk sanitasi dasar, juga ada program stop BAB sembarang,” terangnya.
Menurut Linda untuk program stop BAB sembarang ini sekarang sudah dikembangkan di semua kecamatan dan desa-desa yang ada di Sleman.
Terutama komitmen untuk stop BAB sembarang bagi 24 persen warga yang sekarang belum memiliki jamban. Untuk itu, perlu pemberdayaan dan merubah perilaku masyarakat dengan cara pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Hal inilah yang harus ditanamkan sejak usia dini, satu di antaranya dengan kegiatan cuci tangan dengan sabun,” jelasnya.
(lns)