BKD Sinjai coret 3 pemegang kartu ujian K2
A
A
A
Sindonews.com - Badan Kepegawaian Diklat (BKD) Kabupaten Sinjai mencoret tiga nama honorer Kategori 2 (K2) yang diduga memalsukan surat keterangan pimpinan saat penyetoran berkas kelengkapan ujian. Padahal, mereka telah mengantongi kartu tes ujian.
Kepala BKD Sinjai, H Taufik mengatakan, 3 nama honorer K2 yang dicoret itu mengabdi di Inspektorat Daerah (Irda), mereka adalah Sumarni, Bahrawati, dan Yuliasni Yunus.
"Di BKD kami hanya verifikasi administrasi dan dasar pencoretan itu dari pimpinan SKPD yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keabsahan data," Taufik kepadaw wartawan, Kamis, (24/10/2013).
Menurutnya, jumlah keseluruhan total honorer K2 di Sinjai mencapai 1.124 orang dengan perincian 624 guru, 26 tenaga kesehatan, 20 penyuluh, dan 424 teknis administasi. Terdapat 20-an nama K2 yang tidak mengambil kartu tes ujian CPNS.
Namun pencoretan tiga nama itu mendapat protes keras dari sejumlah elemen masyarakat dan LSM.
Salah satu peserta, Andi Yuliasni Yunus mengatakan jika dirinya bekerja di tenaga teknis administrasi Irda memiliki kartu tes CPNS 2013 nomor peserta 731042011165 dengan lokasi tempat tes di ruangan 49 di SMAN 2 Sinjai.
Dua rekannya juga Sumarni dan Bahrawati harus gigit jari setelah Irda melayangkan surat kepada BKD Sinjai tertanggal 21 Oktober 2013 soal tidak memenuhi syarat masuk K2 dan baru dua tahun sebagai tenaga sukarela.
"Saya keberatan terhadap pemerintah daerah yang tiba-tiba menarik kartu tes ujian dan mempertanyakan kenapa sebelumnya saat pengusulan tidak ditolak," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komite Pengkajian Pengembangan Masyarakat Andi Barlianto Asapa meminta agar Kepala BKD dan Kepala Inspektorat Sinjai mundur dari jabatan. Kebijakan mereka dinilai telah merugikan para tenaga honorer.
"Titik berat terjadi pada SKPD yang salah-salah asal jadi, dan ini sangat disayangkan karena sudah sudah terjadi. Saya curiga ada main mata BKD dan Inspektorat ini," duga Andi.
Kepala BKD Sinjai, H Taufik mengatakan, 3 nama honorer K2 yang dicoret itu mengabdi di Inspektorat Daerah (Irda), mereka adalah Sumarni, Bahrawati, dan Yuliasni Yunus.
"Di BKD kami hanya verifikasi administrasi dan dasar pencoretan itu dari pimpinan SKPD yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keabsahan data," Taufik kepadaw wartawan, Kamis, (24/10/2013).
Menurutnya, jumlah keseluruhan total honorer K2 di Sinjai mencapai 1.124 orang dengan perincian 624 guru, 26 tenaga kesehatan, 20 penyuluh, dan 424 teknis administasi. Terdapat 20-an nama K2 yang tidak mengambil kartu tes ujian CPNS.
Namun pencoretan tiga nama itu mendapat protes keras dari sejumlah elemen masyarakat dan LSM.
Salah satu peserta, Andi Yuliasni Yunus mengatakan jika dirinya bekerja di tenaga teknis administrasi Irda memiliki kartu tes CPNS 2013 nomor peserta 731042011165 dengan lokasi tempat tes di ruangan 49 di SMAN 2 Sinjai.
Dua rekannya juga Sumarni dan Bahrawati harus gigit jari setelah Irda melayangkan surat kepada BKD Sinjai tertanggal 21 Oktober 2013 soal tidak memenuhi syarat masuk K2 dan baru dua tahun sebagai tenaga sukarela.
"Saya keberatan terhadap pemerintah daerah yang tiba-tiba menarik kartu tes ujian dan mempertanyakan kenapa sebelumnya saat pengusulan tidak ditolak," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komite Pengkajian Pengembangan Masyarakat Andi Barlianto Asapa meminta agar Kepala BKD dan Kepala Inspektorat Sinjai mundur dari jabatan. Kebijakan mereka dinilai telah merugikan para tenaga honorer.
"Titik berat terjadi pada SKPD yang salah-salah asal jadi, dan ini sangat disayangkan karena sudah sudah terjadi. Saya curiga ada main mata BKD dan Inspektorat ini," duga Andi.
(lns)