Debat kandidat cabup anti klimaks

Kamis, 24 Oktober 2013 - 13:25 WIB
Debat kandidat cabup anti klimaks
Debat kandidat cabup anti klimaks
A A A
Sindonews.com – Debat kandidat calon Bupati (Cabup) Magelang yang diselenggarakan Komsisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang dinilai tidak memuaskan dan anti klimaks.

Kegiatan yang disiarkan langsung oleh salah satu televisi lokal, Rabu (23/10) malam tersebut juga dinilai tidak jauh beda dengan pemaparan visi-misi cabup, beberapa waktu lalu.

Debat kandidat yang berlangsung di Ballrom Hotel Artos Aerowisata Kabupaten Magelang itu, enam pasangan calon juga menghadirkan masing-masing sekitar 50 pendukung.

Namun, pendukung yang hadir hanya mendapatkan pendalaman visi-misi paslon. Selain itu, mereka hanya berkesempatan menyanyikan yel-yel dukungan secara bergantian di awal acara.

Hal itu lantaran kegiatan debat berkonsep satu arah dengan menghadirkan tiga panelis yakni Ali Mufidz (mantan Gubernur Jawa Tengah), Fitriyah (mantan anggota KPU Jawa Tengah), serta Budi Santoso (Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada Yogyakarta).

Handoko, cabup independen mengatakan, pihaknya tidak puas dengan pelaksanaan debat kandidat tersebut. Sebab, paslon hanya berkesempatan memaparkan kembali visi-misi atas pertanyaan ketiga panelis.

“Rasanya seperti ujian sekolah saja. Kita hanya menjawab pertanyaan dari panelis. Sementara tidak ada debat antar kandidat,” katanya, Kamis (24/10/2013).

Penilaian debat kandidat tidak maksimal juga disampaikan oleh Ahmad Majidun, Cabup nomor urut lima. Menurutnya, debat kandidat seharusnya memberikan pandangan secara mendalam kepada masyarakat terhadap langkah para cabup ke depan.

“kalau kegiatan ini (kemarin malam) seperti interview panelis kepada kandidat,” ujar Majidun.

Cabup yang disusung koalisi Partai Demokrat, Hanura, PBB, dan PPRN ini menambahkan, dengan dilakukannya debat kandidat diharapkan masyarakat akan mengenal lebih dekat masing-masing kandidat.

“Akan bagus kalau ada sesi interaksi tanya jawab antarpaslon. Sehingga terpenuhi unsur debatnya,” jelasnya.

Ali Mufidz, yang didaulat sebagai panelis juga mengakui bahwa debat kandidat tersebut berjalan kurang maksimal. Hal itu karena waktu yang disediakan panitia dinilai belum cukup untuk pelaksanaan debat secara ideal.

“Saya rasa waktunya tidak cukup, masih membutuhkan waktu yang sedikit panjang,” ucapnya.

Selain menjawab pertanyaan dari panelis, menurutnya, debat kandidat idealnya harus ada interaksi antar kandidat.

“Panelis itu hanya sebagai pemantik dan pendalaman visi-misi. Untuk selanjutnya, masing-masing kandidat bisa menguatkan masing-masing tujuan mereka dalam memimpin lima tahun kedepan,” imbuhnya.

Sementara, Ketua KPU Kabupaten Magelang, Ma’mun Rahmatullah menyampaikan bahwa pelaksanaan debat kandidat sudah sesuai dengan kesepakatan antara KPU dengan masing-masing kandidat.

Terkait tidak adanya kesempatam Tanya jawab antar kandidat, Ma’mun menyatakan, hal karena keterbatasan durasi yang ditentukan televisi lokal yang menyiarkan.

“Seluruh tahapan, jadwal menit per menit sudah kami sampaikan ke kandidat dan disetujui. Kalau ada yang komplein, biar kandidat masing-masing yang menjelaskan,” tandasnya.

Diketahui, pesta demokrasi Kabuaten Magelang diikuti oleh enam pasangan calon. Yakni Susilo-Mujadin (PAN dan PPP), Rohadi-Achadi (PKB dan Golkar), Handoko-Eko Purnomo (independen), Zaenal Arifin-Zaenal Arifin (PDIP), Ahmad Majidun-Sad Priyo (Demokrat, Hanura, PBB, PPRN), M Arwan-Haiban Hadjid (Gerindra dan PKNU).
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0833 seconds (0.1#10.140)
pixels