Gubernur Soekarwo jadikan Situs Trowulan warisan dunia

Rabu, 23 Oktober 2013 - 17:44 WIB
Gubernur Soekarwo jadikan...
Gubernur Soekarwo jadikan Situs Trowulan warisan dunia
A A A
Sindonews.com - Guna mendapatkan pencapaian predikat situs warisan dunia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) akan all out mengawal pendaftaran situs Trowulan ke UNESCO. Pada tahap awal, Pemprov Jatim akan mensterilisasi kawasan yang menjadi peninggalan Kerajaan Majapahit.

"Ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum mendaftarkan situs Trowulan ke UNESCO. Saat ini kita sedang mengenalkan situs Trowulan ini sebagai situs Indonesia dan dunia," kata Gubernur Jatim Soekarwo usai silaturrahmi, di Ponpes Sidogiri, Rabu (23/10/2013).

Pakde Karwo, panggilan akrabnya Soekarwo mengungkapkan, untuk mengenalkan situs Trowulan yang luasannya mencapai 11x11 Km ini sebagai salah satu warisan dunia, dibutuhkan peran aktif di dalam menjaga kelestariannya.

Karena itu, pihaknya telah meminta kepada Bupati Mojokerto untuk menghentikan pembangunan pabrik baja yang berdekatan dengan situs Trowulan.

"Investor seharusnya berterima kasih dengan dihentikannya rencana pembangunan pabrik baja. Karena jika situs Trowulan ini sudah menjadi warisan dunia, investor tidak perlu membongkar pabriknya yang terlanjur berdiri," kata Pakde Karwo.

Penghentian pembangunan pabrik baja, lanjut Pakde Karwo, bukanlah bentuk kesewenangan pemerintah terhadap warganya. Karena tercapainya label Trowulan sebagai warisan budaya Indonesia dan dunia, lebih mengedepankan kepentingan umum yang lebih besar.

"Bupati sudah manut bahwa di daerah itu bukan untuk pembangunan pabrik. Sekarang yang ngomong gubernur. Ini untuk kepentingan umum dan sebagai warisan situs dunia," tandasnya.

Menurutnya, tidak ada kata terlambat dalam mendaftarkan situs Trowulan ke UNESCO. Namun yang lebih penting adalah upaya menjaga kelestarian kawasan situs yang juga menjadi cikal bakal kelahiran Kerajaan Demak yang yang dipimpin Raden Patah.

"Trowulan juga menjadi salah satu tempat kelahiran Raden Patah. Sehingga ada proses akulturasi budaya dan agama yang harmonis," kata Pakde Karwo.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5155 seconds (0.1#10.140)