Sosialisasi Pemilu, KPU rekrut 405 agen & 650 relawan
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan merekrut 405 agen dan 650 relawan. Relawan dan agen itu akan membantu mensosialisasikan Pemilu 2014 ke masyarakat.
KPU Jawa Barat pun mewajibkan KPU kabupaten/kota untuk merekrut agen yang dinilai memenuhi syarat administrasi dan kompetensi. Salah satunya, agen tersebut memiliki jaringan komunitas yang kuat.
Setiap KPU kabupaten/kota akan merekrut 15 agen, begitu juga dengan KPU Jawa Barat. Sehingga total kan ada 405 agen se-Jawa Barat. Mereka akan mendapat kompensasi Rp500 ribu untuk agen di tingkat provinsi, dan Rp300 ribu untuk tingkat kabupaten/kota.
"Ada tiga segmentasi yang jadi sasaran sosialisasi para agen ini yaitu kalangan disabilitas, kegamaan, dan kalangan perempuan," ujar Ketua Pokja Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan SDM KPU Jawa Barat, Nina Yuningsih, Rabu (23/10/2013).
Dalam waktu dekat, para agen diharapkan sudah ada. Sehingga mereka bisa mulai bergerak melakukan sosialisasi pemilu ke masyarakat. Mereka akan bekerja hingga akhir tahun ini.
Sementara untuk relawan demokrasi, KPU juga akan melakukan seleksi. Nantinya, setiap KPU kabupaten/kota wajib merekrut masing-masing 25 relawan demokrasi. Segmen sasaran sosialisasi mereka sama dengan agen, hanya ditambah dengan sosialisasi bagi kaum marjinal.
Untuk relawan demokrasi, mereka akan diberi kompensasi oleh KPU kabupaten/kota. Rencananya mereka akan mendapat kompensasi Rp500 ribu per bulan dan bekerja dari Januari hingga April. Tapi besaran kompensasi itu belum final karena masih dibahas.
"Sebelum melakukan sosialisasi, tentu agen dan relawan demokrasi ini akan diberikan pembekalan oleh KPU sehingga mereka tahu apa yang harus disampaikan ke masyarakat atau komunitas," jelas Nina.
Dalam melakukan sosialisasi, mereka tidak akan diberi anggaran khusus. Solusinya, mereka akan 'nebeng' ke acara yang digelar komunitas atau masyarakat. Mereka akan masuk dalam acara dan memberikan sosialisasi seputar Pemilu 2014.
"Yang terpenting bagaimana dia (agen dan relawan) bisa memberikan pemahaman ke masyarakat, minimal ke komunitasnya," tutur Nina.
Dengan cara seperti itu, sosialisasi diharapkan lebih kena ke masyarakat. Sehingga partisipasi pemilih di Jawa Barat pada Pemilu 2014 diharapkan cukup tinggi.
KPU Jawa Barat pun mewajibkan KPU kabupaten/kota untuk merekrut agen yang dinilai memenuhi syarat administrasi dan kompetensi. Salah satunya, agen tersebut memiliki jaringan komunitas yang kuat.
Setiap KPU kabupaten/kota akan merekrut 15 agen, begitu juga dengan KPU Jawa Barat. Sehingga total kan ada 405 agen se-Jawa Barat. Mereka akan mendapat kompensasi Rp500 ribu untuk agen di tingkat provinsi, dan Rp300 ribu untuk tingkat kabupaten/kota.
"Ada tiga segmentasi yang jadi sasaran sosialisasi para agen ini yaitu kalangan disabilitas, kegamaan, dan kalangan perempuan," ujar Ketua Pokja Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan SDM KPU Jawa Barat, Nina Yuningsih, Rabu (23/10/2013).
Dalam waktu dekat, para agen diharapkan sudah ada. Sehingga mereka bisa mulai bergerak melakukan sosialisasi pemilu ke masyarakat. Mereka akan bekerja hingga akhir tahun ini.
Sementara untuk relawan demokrasi, KPU juga akan melakukan seleksi. Nantinya, setiap KPU kabupaten/kota wajib merekrut masing-masing 25 relawan demokrasi. Segmen sasaran sosialisasi mereka sama dengan agen, hanya ditambah dengan sosialisasi bagi kaum marjinal.
Untuk relawan demokrasi, mereka akan diberi kompensasi oleh KPU kabupaten/kota. Rencananya mereka akan mendapat kompensasi Rp500 ribu per bulan dan bekerja dari Januari hingga April. Tapi besaran kompensasi itu belum final karena masih dibahas.
"Sebelum melakukan sosialisasi, tentu agen dan relawan demokrasi ini akan diberikan pembekalan oleh KPU sehingga mereka tahu apa yang harus disampaikan ke masyarakat atau komunitas," jelas Nina.
Dalam melakukan sosialisasi, mereka tidak akan diberi anggaran khusus. Solusinya, mereka akan 'nebeng' ke acara yang digelar komunitas atau masyarakat. Mereka akan masuk dalam acara dan memberikan sosialisasi seputar Pemilu 2014.
"Yang terpenting bagaimana dia (agen dan relawan) bisa memberikan pemahaman ke masyarakat, minimal ke komunitasnya," tutur Nina.
Dengan cara seperti itu, sosialisasi diharapkan lebih kena ke masyarakat. Sehingga partisipasi pemilih di Jawa Barat pada Pemilu 2014 diharapkan cukup tinggi.
(lns)