Kirab Agung putri Keraton digelar, ribuan siswa dilibatkan
A
A
A
Sindonews.com - Kirab menjadi puncak rangkaian pernikahan agung putri keempat Sultan HB X, GKR Hayu dan Notonegoro. Kirab yang melibatkan 12 kereta dan 68 kuda itu digelar hari ini, Rabu (23/10/2013).
Kirab juga digelar bersamaan dengan pesta rakyat Yogyakarta. Dipastikan ratusan ribu pasang mata bakal tumpah ruah di sepanjang rute kirab.
Bersamaan dengan puncak acara tersebut, ribuan siswa dari 17 sekolah yang ada di sekitar Keraton Yogyakarta dan Kompleks Kepatihan dikerahkan.
Para siswa diberikan kesempatan untuk menyaksikan secara langsung kirab akbar tersebut sebagai pembelajaran budaya lokal. Sebanyak 17 sekolah tersebut sudah diberi surat edaran dari dinas
terkait.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Edi Heri Swasana, mengatakan surat edaran sudah dikirimkan kepada 17 sekolah dari SD sampai SMA yang ada di sekitar Keraton dan Kepatihan.
"Mereka tidak diliburkan, tapi diberi kesempatan untuk menyaksikan secara langsung kirab tersebut," katanya, Rabu (23/10/2013).
Menurut Edi, momen kirab sangat penting bagi media pembelajaran siswa, khususnya untuk muatan lokal. Siswa akan memahami nama-nama kereta milik Keraton yang memiliki sejarah panjang sampai sekarang.
"Misalnya Sultan naik kereta apa, pengantin naik kereta apa. Kereta ini ciri khas apa dan sebagainya," ujarnya.
Dia menampik, ribuan siswa yang diberi kesempatan menyaksikan langsung itu bagian dari meliburkan para siswa. "Bukan, tidak diliburkan. Setelah kirab, siswa tetap diminta balik ke sekolah, masuk kelas lagi," ungkapnya.
Kirab akan dimulai pukul 09.00 Wib. Rombongan pengantin akan berangkat dari Keben Keraton Kilen. Rombongan ini terdiri dari lima kereta.
Sedangkan rombongan Sultan HB X dan Paku Alam IX berangkat dari Pagelaran Keraton. Jumlah kereta pada rombongan raja ini sebanyak tujuh buah.
Kirab juga digelar bersamaan dengan pesta rakyat Yogyakarta. Dipastikan ratusan ribu pasang mata bakal tumpah ruah di sepanjang rute kirab.
Bersamaan dengan puncak acara tersebut, ribuan siswa dari 17 sekolah yang ada di sekitar Keraton Yogyakarta dan Kompleks Kepatihan dikerahkan.
Para siswa diberikan kesempatan untuk menyaksikan secara langsung kirab akbar tersebut sebagai pembelajaran budaya lokal. Sebanyak 17 sekolah tersebut sudah diberi surat edaran dari dinas
terkait.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Edi Heri Swasana, mengatakan surat edaran sudah dikirimkan kepada 17 sekolah dari SD sampai SMA yang ada di sekitar Keraton dan Kepatihan.
"Mereka tidak diliburkan, tapi diberi kesempatan untuk menyaksikan secara langsung kirab tersebut," katanya, Rabu (23/10/2013).
Menurut Edi, momen kirab sangat penting bagi media pembelajaran siswa, khususnya untuk muatan lokal. Siswa akan memahami nama-nama kereta milik Keraton yang memiliki sejarah panjang sampai sekarang.
"Misalnya Sultan naik kereta apa, pengantin naik kereta apa. Kereta ini ciri khas apa dan sebagainya," ujarnya.
Dia menampik, ribuan siswa yang diberi kesempatan menyaksikan langsung itu bagian dari meliburkan para siswa. "Bukan, tidak diliburkan. Setelah kirab, siswa tetap diminta balik ke sekolah, masuk kelas lagi," ungkapnya.
Kirab akan dimulai pukul 09.00 Wib. Rombongan pengantin akan berangkat dari Keben Keraton Kilen. Rombongan ini terdiri dari lima kereta.
Sedangkan rombongan Sultan HB X dan Paku Alam IX berangkat dari Pagelaran Keraton. Jumlah kereta pada rombongan raja ini sebanyak tujuh buah.
(rsa)