ITB desak polisi tangkap geng motor aniaya mahasiswa

ITB desak polisi tangkap geng motor aniaya mahasiswa
A
A
A
Sindonews.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) angkat suara perihal Julius Timothy (20), mahasiswa ITB yang jadi korban keberingasan yang diduga dilakukan geng motor. ITB mendesak agar polisi dapat menangani kasus penganiayaan dilakukan geng motor itu.
Wakil Rektor ITB Bidang Komunikasi, Kemitraan, dan Alumni, Hasanuddin Z Abidin, mengatakan peristiwa perampasan terhadap mahasiswa ITB sudah berulang kali terjadi. Pelakunya berkelompok dan diduga sebagai geng motor.
"Total dengan yang ini sudah ada lima kejadian," ujar Hasanuddin dalam konferensi pers di Gedung Rektorat ITB, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/10/2013).
Jika hal itu tidak diumumkan ke publik, ia khawatir kejadian serupa terus berulang.
"Kalau tidak ada tindakan keras (dari polisi), mereka akan menganggap biasa melukai dan merampok mahasiswa. Mudah-mudahan setelah muncul di media, polisi punya awareness," ungkapnya.
Hasanuddin mengatakan, bukan karena Julius anak perwira TNI AL sehingga ITB mengumumkannya ke publik.
"Bukan masalah Julius atau orang-orangnya. Yang kita soroti di sini masalah premanisme geng motor ini yang meresahkan masyarakat," katanya.
Irawati, perwakilan ITB, menegaskan ITB bukan hanya peduli pada Julius, tapi ke semua korban yang diduga dilakukan oleh geng motor.
"ITB care bukan pada Julius satu orang. Karena sudah beberapa kali terjadi, kita jadi sangat khawatir. Lebih jauh dari itu, kami tidak ingin hal ini juga terjadi pada orang lain," tuturnya.
Lima insiden yang menimpa mahasiswa ITB oleh kelompok diduga geng motor terjadi dalam kurun kurang dari dua bulan. Rata-rata korbannya dirampas tasnya. Bahkan salah satu korban sempat akan dirampas motornya.
Beruntung mahasiswa ITB saat itu keburu diselamatkan satuan pengamanan ITB karena lokasinya di sekitar kampus.
Dari lima kejadian yang ada, tiga di antaranya terjadi di sekitar Kampus ITB yaitu di kawasan Tamansari, satu di kawasan Cikutra, dan satu di dekat Kampus ITB Jatinangor.
Di kasawasan Tamansari juga ada korban lain yaitu mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba) yang tasnya diambil pelaku.
Wakil Rektor ITB Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Kadarsyah, mengatakan peristiwa itu bisa terjadi pada siapa saja. Perlu partisipasi dari semua pihak agar persoalan serupa tidak terjadi lagi.
"Ini perlu partisipasi semua pihak untuk mencari akar masalahnya dimana. Kalau tidak ketemu akar masalahnya, ini akan terus berlangsung," paparnya.
Kadarsyah pun berharap apa yang menimpa Julius tidak lagi terjadi. "Harapan kami mudah-mudahan ini yang terakhir, bukan hanya bagi mahasiswa ITB, tapi bagi siapapun," tandasnya.
Wakil Rektor ITB Bidang Komunikasi, Kemitraan, dan Alumni, Hasanuddin Z Abidin, mengatakan peristiwa perampasan terhadap mahasiswa ITB sudah berulang kali terjadi. Pelakunya berkelompok dan diduga sebagai geng motor.
"Total dengan yang ini sudah ada lima kejadian," ujar Hasanuddin dalam konferensi pers di Gedung Rektorat ITB, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/10/2013).
Jika hal itu tidak diumumkan ke publik, ia khawatir kejadian serupa terus berulang.
"Kalau tidak ada tindakan keras (dari polisi), mereka akan menganggap biasa melukai dan merampok mahasiswa. Mudah-mudahan setelah muncul di media, polisi punya awareness," ungkapnya.
Hasanuddin mengatakan, bukan karena Julius anak perwira TNI AL sehingga ITB mengumumkannya ke publik.
"Bukan masalah Julius atau orang-orangnya. Yang kita soroti di sini masalah premanisme geng motor ini yang meresahkan masyarakat," katanya.
Irawati, perwakilan ITB, menegaskan ITB bukan hanya peduli pada Julius, tapi ke semua korban yang diduga dilakukan oleh geng motor.
"ITB care bukan pada Julius satu orang. Karena sudah beberapa kali terjadi, kita jadi sangat khawatir. Lebih jauh dari itu, kami tidak ingin hal ini juga terjadi pada orang lain," tuturnya.
Lima insiden yang menimpa mahasiswa ITB oleh kelompok diduga geng motor terjadi dalam kurun kurang dari dua bulan. Rata-rata korbannya dirampas tasnya. Bahkan salah satu korban sempat akan dirampas motornya.
Beruntung mahasiswa ITB saat itu keburu diselamatkan satuan pengamanan ITB karena lokasinya di sekitar kampus.
Dari lima kejadian yang ada, tiga di antaranya terjadi di sekitar Kampus ITB yaitu di kawasan Tamansari, satu di kawasan Cikutra, dan satu di dekat Kampus ITB Jatinangor.
Di kasawasan Tamansari juga ada korban lain yaitu mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba) yang tasnya diambil pelaku.
Wakil Rektor ITB Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Kadarsyah, mengatakan peristiwa itu bisa terjadi pada siapa saja. Perlu partisipasi dari semua pihak agar persoalan serupa tidak terjadi lagi.
"Ini perlu partisipasi semua pihak untuk mencari akar masalahnya dimana. Kalau tidak ketemu akar masalahnya, ini akan terus berlangsung," paparnya.
Kadarsyah pun berharap apa yang menimpa Julius tidak lagi terjadi. "Harapan kami mudah-mudahan ini yang terakhir, bukan hanya bagi mahasiswa ITB, tapi bagi siapapun," tandasnya.
(lns)