Ribuan liter BBM PLTD tumpah ke Sungai Pampang

Selasa, 22 Oktober 2013 - 17:47 WIB
Ribuan liter BBM PLTD tumpah ke Sungai Pampang
Ribuan liter BBM PLTD tumpah ke Sungai Pampang
A A A
Sindonews.com - Instalasi pipa minyak recidu Marine Fuel Oil (MFO) milik Pembangkit Listrik Tenaga Diessel (PLTD) Tallo Makassar, bocor. Akibatnya, ribuan liter bahan bakar minyak (BBM) MFO tumpah mencemari Sungai Pampang.

Pipa bocor berdiameter sekitar 20 centimeter tepat berada di bawah Jembatan Sungai Pampang, Jalan Urip Sumoharjo, samping Universitas Muslim Indonesia (UMI). Pipa ini menghubungkan Depo PT Pertamina di sekitar pelabuhan Makassar dengan PLTD Tallo, Jalan Urip Sumoharjo samping tugu Adipura.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kebocoran pipa terjadi sejak Senin 21 Oktober 2013 malam. “Baru tadi malam, namun karena bocornya besar, minyak oli (MFO) dengan cepat memenuhi Sungai Pampang dari jembatan. Mungkin minyaknya sudah mengalir sampai ke laut sekarang,” kata salah seorang warga Pampang Saifullah, Selasa (22/10/2013).

Banyaknya MFO yang tumpah, dengan cepat mencemari Sungai Pampang. Warna air sungai seketika berubah menjadi hitam pekat dan memantulkan cahaya. Tembok pinggir sungai maupun beberapa dasar sungai yang kelihatan akibat air laut surut juga menghitam dan sisa-sisa MFO yang melengket.

Sementara, sekitar 10 orang pegawai dari PLTD Tallo sudah berada di bawah jembatan Pampang menyambung kembali pipa yang bocor. Tiga drum yang mereka siapkan menampung MFO penuh. Salah seorang diantara pegawai PLTD menyemprotkan bubuk kedalam sungai untuk mensterilkan air sungai yang sudah tercampur dengan MFO.

Humas PLN Sulselrabar Abdul Wahab yang dikonfirmasi mengemukakan, kebocoran disebabkan pipa MFO mengalami keretakan di bawah jembatan Sungai Pampang. “Ada keretakan kecil selebar mata gergaji di bawah jembatan yang saat ini telah dilakukan perbaikan dengan mengelas kebocoran tersebut,” terangnya.

Menurut dia, kebocoran tersebut belum berdampak pada pencemaran. PLN Rayon PLTD Tallo, telah memasang oil dam, untuk menahan tumpahan MFO tidak meluber kemana-mana termasuk ke muara. Kebocoram kecil, juga tidak berdampak pada suplai listrik ke PLN.

“Kebocoran tersebut sampai saat ini belum berdampak pada pencemaran. Kami sudah melakukan penelusuran ke muara untuk menghindari dampak yang terjadi. Petugas juga sudah memasang oil dam agar minyak tidak merembes kemana-mana,” jelasnya.

Wahab menduga, keretakan pipa disebabkan sabotase oleh orang yang tidak bertanggungjawab dengan menggergaji pipa. Apalagi tempat pipa tersembunyi berada di bawah jembatan. Kemungkinan lain, pipa retak karena jembatan goyang akibat kendaraan berat melintas.

Sementara itu, Kasubid Limbah B3 Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Makassar Hamdani meminta kepada warga untuk tidak beraktivitas di Sungai Pampang, khususnya bagi anak-anak yang hendak mandi. Demikian juga dengan kapal-kapal nelayan diminta tidak melintas sebelum air sungai steril.

“Ini adalah hal yang tidak disengaja. Pihak PLN sendiri yang rugi, karena ribuan liter bahan bakarnya terbuang. Kita harapkan PLN maupun Pertamina melakukan tindakan agar air sungai kembali steril,” terangnya.

Untuk memulihkan sungai dari MFO, Hamdani mengemukakan, bisa dilakukan dengan mengisap kembali MFO yang terbuang. “Mungkin Pertamina punya alatnya,” ucapnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5738 seconds (0.1#10.140)