Mentawai, surganya surfing dunia

Senin, 21 Oktober 2013 - 16:40 WIB
Mentawai, surganya surfing dunia
Mentawai, surganya surfing dunia
A A A
Sindonews.com - Kalau anda penggemar selancar, anda ditangtang untuk menaklukkan 72 titik ombak di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Perlu diketahui, tiga ombak di Mentawai merupakan 10 gelombang terbaik di dunia.

“Ada 72 spot ombak tersebar di Mentawai. Mulai dari Silabu, Pagai Utara, Katiet di Sipora Selatan, dan Siberut bagian Selatan ada tiga ombak terbaik, diantaranya Lances Right dan Macaronies," ujar Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Mentawai, Desti Seminora, Senin (21/10/2013).

Ditambahkan dia, tahun ini, pihaknya baru menyelenggarakan pertandingan surfing level internasional. Ombak paling banyak itu berada di Pulau Siberut. “Kita juga sudah menyiapkan 15 resort yang refrentatif dan siap dikunjungi oleh wisawatan,” bebernya.

Saat ini, agar kunjungan wisata juga dirasakan masyarakat, Pemkab Mentawai juga memulai menyiapkan rumah-rumah masyarakat lokal untuk dijadikan akomodasi para turis khususnya di Siberut. “Satu rumah menyediakan satu atau dua kamar,” terangnya.

Meski kawasan Mentawai itu rawan gempa dan tsunami tapi itu tak menyurutkan niat wisawatan. Kata Desti, wisatawan yang ke Mentawai itu umumnya minat khusus.

“80 persen tamu ke Mentawai itu pesurfing, yang ada dampak gempa itu adalah wisatawan alam dan budaya. Itu ada penurunan setelah gempa, tapi tahun ini terus ada peningkatan,” jelasnya.

Tiap tahun kunjung wisata terus meningkat, kalau tahun lalu ada 6.000 persurfing, tahun ini meningkat sekira 7.000 pengunjung wisata ke Mentawai.

“Selain titik surfing, Mentawai juga memiliki 42 titik lokasi memancing dan 40 titik lokasi menyelam. Salah satunya di Pulau Batu Tongga di Sipora Utara, di dasar pulau itu banyak memeliki biota laut dan karang yang bagus. Ada juga balong atau di ikan nemo untuk di film animasi, ternyata di Mentawai merupakan biota terbanyak ikan itu,” katanya.

Dengan maraknya pengeboman ikan di lokasi titik surfing, membuat Desti dan pengusaha wisata gusar. Pemerintah setempat telah melakukan koordinasi dengan kepolisian dan Dinas Kelautan, dan Perikanan, serta melibatkan masyarakat untuk mewaspadai aksi ini.

“Umumnya, pengeboman dilakukan di titik surfing di Pulau Siberut. Ini membuat marah pengusaha wisata, tapi kita sudah melakukan koordinasi. Pengusaha ini merawat lokasi mereka, jadi tidak merusak. Sebab itulah andalan mereka, tapi kita juga melibatkan masyarakat lokal untuk memantau dan memberikan laporan jika ada yang melihat,” tutupnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7347 seconds (0.1#10.140)