CFD Kota Lama tak diminati
A
A
A
Sindonews.com – Gelaran Car Free Day di kawasan Kota Lama Semarang sepertinya kurang diminati masyarakat. Sebab, sejak diresmikan pada awal Juni 2013 lalu, pengunjung tempat itu masih sepi.
Pantauan KORAN SINDO di lapangan, tak banyak aktivitas warga yang dilakukan di tempat itu saat gelaran CFD Kota Lama, kemarin.
Beberapa orang terlihat bersepeda santai melintas dan duduk santai di taman Srigunting samping Gereja Blenduk.
“Sepi sekali yah, beda dengan gelaran CFD di Simpang Lima yang ramai dan banyak kegiatannya,” kata Suryo (32), salah satu pengunjung CFD asal Jl Veteran Kota Semarang, kemarin.
Suryo menambahkan, sepinya CFD di Kota Lama dikarenakan pengelola kurang kreatif dalam mengembangkan kawasan itu. Padahal menurutnya, tempat itu menawarkan hal yang sangat menarik yang layak untuk dijual kepada pengunjung.
“Pengelola harus sering mengadakan acara di tempat ini, untuk menarik pengunjung. Kalau tidak, maka akan sepi seperti ini,” imbuhnya.
Sepinya pengunjung juga dirasakan Siti Aminah (32+, pedagang di kawasan Kota Lama. Menurut dia, pengunjung CFD setiap minggu selalu terjadi penurunan pengunjung di tempat itu.
“Padahal dulu waktu pertama kali dibuka ramai sekali, banyak komunitas-komunitas dan kegiatan warga lainnya. Namun semakin lama, kondisinya semakin sepi saja,” ujarnya.
Kondisi terbalik terlihat pada gelaran CFD Simpang Lima, kemarin. Ribuan warga Kota Semarang dan sekitarnya tumpah ruah di tempat itu. Banyak sekali kegiatan dan hiburan menarik yang dapat dinikmati masyarakat, seperti senam bersama, bersepeda santai, hiburan musik, sepatu roda, skateboard dan lain sebagainya.
“Saya sudah pernah mengunjungi CFD di Kota Lama, di sana sepi dan tidak banyak sarana prasarana untuk kita beraktivitas. Kalah jauh dengan di sini. Jika Pemkot ingin mengembangkan tempat itu, harus mencoba melengkapi berbagai sarana prasarana itu,” kata Ardianto (41), warga Telogosari Kota Semarang.
Menanggapi sepinya CFD Kota Lama, ketua panitia penyelenggara CFD & CFN Kota Lama Triyoto Sardjoko mengatakan itu bukan menjadi tanggungjawabnya.
“Kami sebetulnya hanya menyediakan tempat atau ruang terbuka bagi masyarakat. Itu tujuan awal kami menggelar CFD itu. Kalau adanya aktivitas warga di sana, itu hanya tambahan saja,” kata dia.
Meski begitu, ia mengatakan akan terus berupaya untuk meramaikan gelaran CFD Kota Lama. Dalam waktu dekat, pihaknya akan menggandeng Even Organizer (EO) untuk diajak kerjasama mengelola gelaran CFD.
“Pertengahan November ini kami akan menggandeng EO untuk mengadakan berbagai acara. Itu untuk menarik minat masyarakat memanfaatkan lokasi CFD di tempat itu, jadi tidak hanya di Simpang Lima saja,” tuturnya.
Pantauan KORAN SINDO di lapangan, tak banyak aktivitas warga yang dilakukan di tempat itu saat gelaran CFD Kota Lama, kemarin.
Beberapa orang terlihat bersepeda santai melintas dan duduk santai di taman Srigunting samping Gereja Blenduk.
“Sepi sekali yah, beda dengan gelaran CFD di Simpang Lima yang ramai dan banyak kegiatannya,” kata Suryo (32), salah satu pengunjung CFD asal Jl Veteran Kota Semarang, kemarin.
Suryo menambahkan, sepinya CFD di Kota Lama dikarenakan pengelola kurang kreatif dalam mengembangkan kawasan itu. Padahal menurutnya, tempat itu menawarkan hal yang sangat menarik yang layak untuk dijual kepada pengunjung.
“Pengelola harus sering mengadakan acara di tempat ini, untuk menarik pengunjung. Kalau tidak, maka akan sepi seperti ini,” imbuhnya.
Sepinya pengunjung juga dirasakan Siti Aminah (32+, pedagang di kawasan Kota Lama. Menurut dia, pengunjung CFD setiap minggu selalu terjadi penurunan pengunjung di tempat itu.
“Padahal dulu waktu pertama kali dibuka ramai sekali, banyak komunitas-komunitas dan kegiatan warga lainnya. Namun semakin lama, kondisinya semakin sepi saja,” ujarnya.
Kondisi terbalik terlihat pada gelaran CFD Simpang Lima, kemarin. Ribuan warga Kota Semarang dan sekitarnya tumpah ruah di tempat itu. Banyak sekali kegiatan dan hiburan menarik yang dapat dinikmati masyarakat, seperti senam bersama, bersepeda santai, hiburan musik, sepatu roda, skateboard dan lain sebagainya.
“Saya sudah pernah mengunjungi CFD di Kota Lama, di sana sepi dan tidak banyak sarana prasarana untuk kita beraktivitas. Kalah jauh dengan di sini. Jika Pemkot ingin mengembangkan tempat itu, harus mencoba melengkapi berbagai sarana prasarana itu,” kata Ardianto (41), warga Telogosari Kota Semarang.
Menanggapi sepinya CFD Kota Lama, ketua panitia penyelenggara CFD & CFN Kota Lama Triyoto Sardjoko mengatakan itu bukan menjadi tanggungjawabnya.
“Kami sebetulnya hanya menyediakan tempat atau ruang terbuka bagi masyarakat. Itu tujuan awal kami menggelar CFD itu. Kalau adanya aktivitas warga di sana, itu hanya tambahan saja,” kata dia.
Meski begitu, ia mengatakan akan terus berupaya untuk meramaikan gelaran CFD Kota Lama. Dalam waktu dekat, pihaknya akan menggandeng Even Organizer (EO) untuk diajak kerjasama mengelola gelaran CFD.
“Pertengahan November ini kami akan menggandeng EO untuk mengadakan berbagai acara. Itu untuk menarik minat masyarakat memanfaatkan lokasi CFD di tempat itu, jadi tidak hanya di Simpang Lima saja,” tuturnya.
(lns)