Korban tembok roboh nantikan bantuan
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah warga yang rumahnya tertimpa tembok Stasiun Solo Jebres yang runtuh pada Jumat 18 Oktober 2013 malam, sampai saat ini belum mendapatkan bantuan. Padahal warga tidak memiliki dana untuk memperbaiki sejumlah rumah yang rusak akibat runtuhnya tembok tersebut.
Keterangan yang didapatkan KORAN SINDO dari warga menyebutkan sampai Sabtu 19 Oktober 2013, belum ada bantuan yang datang ke warga. Baik itu bantuan dari Pemkot Solo mapun dari PT Kereta Api Indonesia (KAI). Meskipun belum ada bantuan, tembok yang roboh tersebut selanjutnya sudah dibersihkan warga secara bergotong royong.
Ketua RT 01 RW 07, Rejosari Kelurahan Purwodiningratan Taryanto menyebutkan, sampai Sabtu siang baru petugas dari Kelurahan yang datang ke lokasi runtuhnya tembok tersebut. Menurutnya, belum ada petugas dari Pemkot dan PT KAI yang datang menyambangi ke pemukiman mereka.
Padahal, kata dia, kedatangan dua instansi tersebut sangat diharapkan oleh warga. Ia menambahkan. untuk memperbaiki rumahnya itu dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Sehingga bantuan itu yang kini diharapkan oleh mereka.
"Yang datang dari pihak kelurahan baru mendata rumah kami, akan tetapi belum ada perjanjian apa-apa," ucap kepada Koran Sindo, Sabtu 19 Oktober 2013.
Sementara itu terpisah Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VI Jogja Sumarsono menyebutkan, pihaknya sampai saat ini masih menunggu laporan resmi dari Stasiun Solo Jebres terkait masalah tersebut. Jika sudah mendapat laporan, pihaknya langsung menindak lanjuti hal tersebut.
"Kita belum bisa mengambil keputusan apa-apa yang jelas nanti kita tunggu laporannya terlebih dahulu," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tembok stasiun tersebut roboh saat hujan deras dan angin kencang yang melanda Kota Solo, Jumat malam. Tembok yang roboh tersebut merupakan bangunan pagar milik Stasiun Solo Jebres yang membatasi dengan pemukiman warga.
Keterangan yang didapatkan KORAN SINDO dari warga menyebutkan sampai Sabtu 19 Oktober 2013, belum ada bantuan yang datang ke warga. Baik itu bantuan dari Pemkot Solo mapun dari PT Kereta Api Indonesia (KAI). Meskipun belum ada bantuan, tembok yang roboh tersebut selanjutnya sudah dibersihkan warga secara bergotong royong.
Ketua RT 01 RW 07, Rejosari Kelurahan Purwodiningratan Taryanto menyebutkan, sampai Sabtu siang baru petugas dari Kelurahan yang datang ke lokasi runtuhnya tembok tersebut. Menurutnya, belum ada petugas dari Pemkot dan PT KAI yang datang menyambangi ke pemukiman mereka.
Padahal, kata dia, kedatangan dua instansi tersebut sangat diharapkan oleh warga. Ia menambahkan. untuk memperbaiki rumahnya itu dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Sehingga bantuan itu yang kini diharapkan oleh mereka.
"Yang datang dari pihak kelurahan baru mendata rumah kami, akan tetapi belum ada perjanjian apa-apa," ucap kepada Koran Sindo, Sabtu 19 Oktober 2013.
Sementara itu terpisah Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VI Jogja Sumarsono menyebutkan, pihaknya sampai saat ini masih menunggu laporan resmi dari Stasiun Solo Jebres terkait masalah tersebut. Jika sudah mendapat laporan, pihaknya langsung menindak lanjuti hal tersebut.
"Kita belum bisa mengambil keputusan apa-apa yang jelas nanti kita tunggu laporannya terlebih dahulu," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tembok stasiun tersebut roboh saat hujan deras dan angin kencang yang melanda Kota Solo, Jumat malam. Tembok yang roboh tersebut merupakan bangunan pagar milik Stasiun Solo Jebres yang membatasi dengan pemukiman warga.
(mhd)