Alih fungsi lahan ancam ketahanan pangan

Jum'at, 18 Oktober 2013 - 16:54 WIB
Alih fungsi lahan ancam ketahanan pangan
Alih fungsi lahan ancam ketahanan pangan
A A A
Sindonews.com - Alih fungsi lahan pertanian yang terus-menerus terjadi di Sulawesi Selatan berpotensi mengancam ketahanan pangan di daerah ini.

Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Sulsel, Rahman Daeng Tayang mengungkapkan, setiap tahun minimal satu persen lahan pertanian beralih fungsi menjadi rumah atau jalanan. Hal ini terjadi di hampir seluruh kabupaten/kota yang ada di Sulsel.

Jika ini berlangsung terus menerus lanjut dia, maka akan berdampak pada penurunan produksi tanaman pangan. Saat ini jumlah luas persawahan mencapai 526.000 hektare.

Jika terjadi konversi satu persen setiap tahun, maka setidaknya akan terjadi kekurangan 5.260 hektare pertahun.

“Kita mungkin belum merasakan sekarang dampak berkurangnya lahan pertanian. Namun jika terus menerus terjadi maka ini akan berdampak dalam lima sampai 10 tahun ke depan pasti sudah terasa,” jelasnya.

Menurutnya, sudah beberapa kali pihaknya meminta kepada dinas terkait agar menerbitkan regulasi yang mengatur mengengai alih fungsi lahan terutama bagi sawah yang terletak di pingir-pingir jalan.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Sulsel Lutfi Halide mengakui jika terjadi alih fungsi lahan pertanian di Sulsel. Daerah terluas yang melakukan itu sebut dia adalah Kabupaten Maros.

“Kami akui pengurangan lahan tersebut, apalagi ada lahan yang menjadi alih fungsi ini memiliki irigasi yang baik serta dikelola bertahun-tahun. Rata-rata lahan ini beralih fungsi menjadi perumahan,” ujarnya.

Saat ini pihaknya melakukan langkah strategis agar mampu mempertahankan hasil produksi, yakni dengan melakukan pencetakan sawah baru. Khusus tahun 2013, Sulsel mencetak sekitar 4.600 hektare sawah baru .
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4418 seconds (0.1#10.140)