Suardi berhasil bujuk siswa SMA jadi teroris?

Jum'at, 18 Oktober 2013 - 16:28 WIB
Suardi berhasil bujuk...
Suardi berhasil bujuk siswa SMA jadi teroris?
A A A
Sindonews.com - Keyakinan agama mantan guru Sekolah Dasar (SD) Inpres 6.80 Ulaweng Riaja Suardi berujung maut. Dia menjadi target pengejaran anggota kepolisian dari Detasemen Khusus 88, karena diduga terlibat jaringan teroris. Suardi tewas tertembus peluru.

Namun begitu, masih belum diketahui sejauh mana keterlibatan Suardi dalam sejumlah aksi terorisme di Indonesia. Termasuk sebagai apa perannya dalam jaringan itu.

Sebagai pribadi, pria yang biasa disebut Pak Guru ini dikenal sebagai sosok yang ramah. Dia merupakan alumni sekolah tinggi keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Bone yang sebelumnya mengenyam pendidikan pada sekolah pendidikan guru di Kabupaten Bone.

Selama menjadi guru dan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun 2007, diduga Suardi telah banyak melakukan perekrutan anggota. Proses perekrutan, diduga dimulai dari orang terdekat. Diantara yang pernah direkrut adalah Kepala SD Inpres 6.80 Ulaweng Riaja Abdul Salam.

Saat menawari Abdul Salam, Suardi gagal meyakinkannya. Ketika itu, dia sempat menjelaskan sedikit keyakinan agama yang dijalaninya. Seperti tidak perlu berziarah kubur, tidak perlu barazanji, dan hanya melakukan salat lima waktu.

Namun, saat itu Abdul Salam tidak menanggapinya secara serius. Sehingga Suardi tidak meneruskan pembicaraan tentang ajaran yang dia maksudkan.

Selain Abdul Salam, orang yang diduga pernah direkrut Suardi adalah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Dia bernama Jodi alias Umail, dan UKM atau WND. Remaja terakhir, merupakan anak kandung Suardi yang masih berusia 17 tahun dan duduk di bangku kelas 2 SMA, di salah satu pesantren di Kabupaten Bone.

Berbeda dengan Abdul Salam yang tidak tertarik dengan keyakinan agama Suardi, Jodi dan UKM justru mau menerima ajaran tersebut. Namun, belum diketahui sejak kapan keduanya mulai aktif dalam gerakan Suardi.

Puncaknya terjadi pada Kamis 17 Oktober 2013 malam. Ketiganya digerebek Tim Densus 88. Dalam penggerebekan itu, Suardi tertembak di bagian dada ketika hendak melarikan diri.

Sebelum tewas, Suardi sempat melakukan aksi baku tembak dengan Tim Densus 88. Saat itu, Suardi bersama dengan Jodi dan UKM. Tetapi, belum diketahui apakah dalam baku tembak itu kedua remaja ini ikut terlibat atau tidak. Namun, keduanya kini diamankan dalam keadaan hidup.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1212 seconds (0.1#10.140)