Ditegur buat gaduh, keponakan tikam paman

Rabu, 16 Oktober 2013 - 09:32 WIB
Ditegur buat gaduh,...
Ditegur buat gaduh, keponakan tikam paman
A A A
Sindonews.com - Tidak terima ditegur dan dinasehati pamannya, seorang ponakan tega menyerang pamannya dengan menggunakan senjata tajam jenis badik. Akibat serangan itu, korban yang mengalami enam tusukan di sejumlah tubuhnya.

Mahmuddin Syam (50) warga Jalan Urip Sumiharjo, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), kini hanya bisa terbaring di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Dia diserang Jufri keponakannya sendiri.

Selain menikam pamannya, Jufri yang gelap mata juga merusak rumah Mahmuddin hingga pintu depan rumah tersebut rusak parah. Menurut korban, peristiwa itu terjadi waktu tengah malam.

"Saat itu saya sedang tertidur dan mendengar suara orang teriak-teriak. Lalu saya keluar rumah dan langsung menegur dan menasehatinya yang dalam kondisi mabuk. Saya juga meminta pelaku untuk pulang beristirahat," ujar Mahmuddin, kepada wartawan, Rabu (16/10/2013).

Tidak terima dengan teguran korban, pelaku langsung kalap dan menusuk korban menggunakan senjata tajam jenis badik sebanyak enam tusukan dibagian dada, perut, dan tubuh bagian belakang korban. Ironisnya, saat itu ayah pelaku juga turut menganiaya dirinya.

Ika, anak korban yang mendengar keributan di luar rumahnya langsung menemukan ayahnya telah tersungkur dengan kondisi berlumuran darah. Kemudian, dia langsung melarikan korban kerumah sakit guna memperoleh penanganan medis.

Polisi dari Satuan Polsek Panakukang, Makassar, Sulsel yang menangani kejadian ini langsung mendatangi korban di rumah sakit guna mengambil keterangan saksi dan korban. Polisi juga melakukan penyelidikan di lokasi kejadian, di Jalan Urip Sumi Harjo, Kecamatan Panakukang, Makassar.

Dengan mengumpulkan sejumlah gambar foto di lokasi, polisi juga mengambil sampel darah warga yang menjadi korban penyerangan oleh pria mabuk tersebut. Kini para pelaku yang telah diketahui identitasnya masih dalam pengejaran.

Namun begitu, polisi berhasil meringkus Rais ayah pelaku yang juga ikut menganiaya korban. Dia ditangkap di rumahnya. Sedangkan pelaku utama Jufri sudah kabur saat polisi tiba.

Kepada petugas, Rais membantah bila dirinya turut serta menganiaya korban. Dia mengaku hanya memisahkan korban dan pelaku saat terjadinya penikaman. Namun polisi tidak langsung percaya, dan terus membawanya ke kantor polisi.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1186 seconds (0.1#10.140)