Kolam susut, tanaman Belekambang terancam mati
A
A
A
Sindonews.com - Memasuki musim kemarau, debit air di Kolam Partini, Taman Belekambang Solo mulai menyusut. Hal itu sangat mengancam keberadaan tanaman yang ada di taman tersebut. Pasalnya selama ini air kolam tersebut merupakan sumber andalan tanaman di taman seluas 10 hektar itu.
Berdasarkan pantauan KORAN SINDO, debit air kolam seluas lebih dari 300 meter, mulai menyusut sekitar satu 50 sentimeter sampai satu meter.
Penyusutan itu terjadi sejak beberapa hari terakhir akibat musim kemaru panjang. Suplai air dari Waduk Cengklik, Boyolali, mulai berkurng karena waduk itu sendiri mulai mengering.
Padahal, tanaman dan rerumputan di tanam itu sangat tergantung dari air kolam itu. Jika hujan tak kunjung tiba, maka tanaman dan rumput itu terancam mati kekeringan.
Kepala UPTD Kawasan Wisata Taman Balekambang Solo, Endang Sri Muniarti, membenarkan adanya penyusutan air di Kolam Partini. Meskipun demikian pihaknya akan menyiasatinya dengan menggunakan air sumur yang ada di sekitar Balaikambang.
Pihaknya juga yakin, air sumur tersebut mencukupi untuk dipakai menyirami taman tersebut hingga datangnya musim hujan tiba.
“Kita akan upayakan sebaik mungkin agar taman itu tetap terjaga meskipun air itu susut,” ucapnya.
Sementara itu, pengelola bebek air wisata di Kolam Partini, Dani Ariyanto, mengatakan penyusutan air di kolam tersebut belum berpengaruh terhadap pengguna bebek air.
Menurutnya operasional bebek tersebut bisa berhenti total apabila debit air kolam tersebut tinggal sedikit. “Sementara ini belum berpengaruh, akan tetapi kami tidak tahu
ke depannya seperti apa,” ucapnya.
Berdasarkan pantauan KORAN SINDO, debit air kolam seluas lebih dari 300 meter, mulai menyusut sekitar satu 50 sentimeter sampai satu meter.
Penyusutan itu terjadi sejak beberapa hari terakhir akibat musim kemaru panjang. Suplai air dari Waduk Cengklik, Boyolali, mulai berkurng karena waduk itu sendiri mulai mengering.
Padahal, tanaman dan rerumputan di tanam itu sangat tergantung dari air kolam itu. Jika hujan tak kunjung tiba, maka tanaman dan rumput itu terancam mati kekeringan.
Kepala UPTD Kawasan Wisata Taman Balekambang Solo, Endang Sri Muniarti, membenarkan adanya penyusutan air di Kolam Partini. Meskipun demikian pihaknya akan menyiasatinya dengan menggunakan air sumur yang ada di sekitar Balaikambang.
Pihaknya juga yakin, air sumur tersebut mencukupi untuk dipakai menyirami taman tersebut hingga datangnya musim hujan tiba.
“Kita akan upayakan sebaik mungkin agar taman itu tetap terjaga meskipun air itu susut,” ucapnya.
Sementara itu, pengelola bebek air wisata di Kolam Partini, Dani Ariyanto, mengatakan penyusutan air di kolam tersebut belum berpengaruh terhadap pengguna bebek air.
Menurutnya operasional bebek tersebut bisa berhenti total apabila debit air kolam tersebut tinggal sedikit. “Sementara ini belum berpengaruh, akan tetapi kami tidak tahu
ke depannya seperti apa,” ucapnya.
(lns)