Listrik Makassar-Maros-Takalar padam dua jam
A
A
A
Sindonews.com - Sekira 2,5 jam pemadaman total (block out) terjadi di tiga kabupaten/kota berbeda. Selain di Kota Makassar, pemadaman serupa juga terjadi di Kabupaten Takalar dan Maros.
Pemadaman ini sempat membuat Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo kaget. Saat pemadaman terjadi, orang nomor satu Sulsel itu berada di Hotel Imperial Aryaduta membuka sosialisasi Undang-Undang No 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro.
Syahrul dan peserta harus menunggu hingga 15 menit sampai manajemen Aryaduta menyalakan genset. Meski demikian, gubernur dua periode ini mengatakan, padamnya listrik tidak usah dirisaukan. Padamnya listrik secara tiba-tiba adalah hal yang biasa.
“Masyarakat tidak perlu takut kekurangan listrik karena kita surplus 400 megawatt. Dalam hal listrik, Sulsel provinsi terbaik di Indonesia,” paparnya, Jumat (11/10/2013).
Meski block out ditanggapi santai oleh Syahrul, namun pemutusan aliran listrik ini berdampak luas. Tidak hanya ke perkantoran, rumah warga dan industri, juga menyebabkan kemacetan lalu lintas parah di jalan-jalan protokol Kota Makassar.
Dari pantauan SINDO, tidak berfungsinya trafic light di beberapa perempatan jalan yang merupakan kawasan rawan macet, membuat antrean panjang kendaraan. Seperti di perempatan jalan Sungai Saddang-Bawakaraeng-Bulukunyi dan Mongingsidi.
Mobil dan motor sudah terlihat berderet sejak memasuki jalan Mongingsisdi dari arah veteran Selatan. Kemacetan juga terjadi di pertigaan jalan Sungai Saddang Baru-Veteran Selatan.
Meski pihak PLN mengklaim pemadaman mampu diatasi pada pukul 11.20 Wita, namun traffic light pada pukul 11.45 Wita belum juga berfungsi. Kemacetan diperparah karena tidak adanya petugas yang turun untuk mengatur arus lalu lintas.
“Dari catatan kami pasokan listrik sudah normal pukul 11.20 Wita. Kalau untuk traffic light yang belum menyala ini adalah gangguan lokal. Distribusi dari transmisi yang belum berfungsi,”ungkap Plt Humas PT PLN Sulselbartra, Abdul Wahab, kepada SINDO.
Wahab menjelaskan, block out terjadi saat PLN melakukan penjamperan transmisi tegangan tinggi berkekuatan 150 kilovolt (KV) pada tower 57 dan 58 pada transmisi yang mengarah ke PLTU Jeneponto.
Di sela penjamperan, tim membebaskan tegangan dengan melepas power meter Power Meter Tehcnics (PMT) line 1 dari transmisi Jeneponto dan Gardu Induk (GI) Tallasa.
Namun saat melakukan pelepasan tegangan line 1 untuk menjamper, tiba-tiba line dua yang merupakan back up mengalami gangguan pertanahan yang menyebabkan area Makassar dan sekitarnya padam.
“Ini gangguan di luar kendali. Dari catatan kami pemadaman mulai terjadi pukul 09.52 Wita dan tegangan normal kembali pukul 11.20 Wita atau selama kurang lebih 90 menit,” katanya.
“Atas nama manajelemen PLN Sulselrabar mengucapkan terimakasi atas kesabaran pelanggan yang menunggu pemulihan. Masyarakat juga diimbau tenang, ini bukan block periodic. Cadangan listrik Sulsel masih tersedia 30 persen,” sambungnya.
Pemadaman ini sempat membuat Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo kaget. Saat pemadaman terjadi, orang nomor satu Sulsel itu berada di Hotel Imperial Aryaduta membuka sosialisasi Undang-Undang No 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro.
Syahrul dan peserta harus menunggu hingga 15 menit sampai manajemen Aryaduta menyalakan genset. Meski demikian, gubernur dua periode ini mengatakan, padamnya listrik tidak usah dirisaukan. Padamnya listrik secara tiba-tiba adalah hal yang biasa.
“Masyarakat tidak perlu takut kekurangan listrik karena kita surplus 400 megawatt. Dalam hal listrik, Sulsel provinsi terbaik di Indonesia,” paparnya, Jumat (11/10/2013).
Meski block out ditanggapi santai oleh Syahrul, namun pemutusan aliran listrik ini berdampak luas. Tidak hanya ke perkantoran, rumah warga dan industri, juga menyebabkan kemacetan lalu lintas parah di jalan-jalan protokol Kota Makassar.
Dari pantauan SINDO, tidak berfungsinya trafic light di beberapa perempatan jalan yang merupakan kawasan rawan macet, membuat antrean panjang kendaraan. Seperti di perempatan jalan Sungai Saddang-Bawakaraeng-Bulukunyi dan Mongingsidi.
Mobil dan motor sudah terlihat berderet sejak memasuki jalan Mongingsisdi dari arah veteran Selatan. Kemacetan juga terjadi di pertigaan jalan Sungai Saddang Baru-Veteran Selatan.
Meski pihak PLN mengklaim pemadaman mampu diatasi pada pukul 11.20 Wita, namun traffic light pada pukul 11.45 Wita belum juga berfungsi. Kemacetan diperparah karena tidak adanya petugas yang turun untuk mengatur arus lalu lintas.
“Dari catatan kami pasokan listrik sudah normal pukul 11.20 Wita. Kalau untuk traffic light yang belum menyala ini adalah gangguan lokal. Distribusi dari transmisi yang belum berfungsi,”ungkap Plt Humas PT PLN Sulselbartra, Abdul Wahab, kepada SINDO.
Wahab menjelaskan, block out terjadi saat PLN melakukan penjamperan transmisi tegangan tinggi berkekuatan 150 kilovolt (KV) pada tower 57 dan 58 pada transmisi yang mengarah ke PLTU Jeneponto.
Di sela penjamperan, tim membebaskan tegangan dengan melepas power meter Power Meter Tehcnics (PMT) line 1 dari transmisi Jeneponto dan Gardu Induk (GI) Tallasa.
Namun saat melakukan pelepasan tegangan line 1 untuk menjamper, tiba-tiba line dua yang merupakan back up mengalami gangguan pertanahan yang menyebabkan area Makassar dan sekitarnya padam.
“Ini gangguan di luar kendali. Dari catatan kami pemadaman mulai terjadi pukul 09.52 Wita dan tegangan normal kembali pukul 11.20 Wita atau selama kurang lebih 90 menit,” katanya.
“Atas nama manajelemen PLN Sulselrabar mengucapkan terimakasi atas kesabaran pelanggan yang menunggu pemulihan. Masyarakat juga diimbau tenang, ini bukan block periodic. Cadangan listrik Sulsel masih tersedia 30 persen,” sambungnya.
(rsa)