Nikah massal mahar darah, hanya 2 yang laik donor
Nikah massal mahar darah, hanya 2 yang laik donor
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 16 pasangan dari berbagai latarbelakang mengikuti perhelatan nikah massal di titik nol kilometer, Kamis (10/10/2013). Dari jumlah itu, enam pasangan merupakan pasangan tuna netra. Sayang seluruh peserta, hanya dua pasangan saja yang laik mendonorkan darahnya.
Kegiatan yang mengangkat tema pernikahan hijau dimulai pukul 14.15 Wib. Diawali iring-iringan mempelai dari Benteng Vredeburg menuju titik nol kilometer. Sebagai pembuka jalan ditampilkan performance dari lima penari Pentul Tembem, kemudian maskot dua putri hijau dengan gaun modifikasi dan bodypainting.
Kedua maskot bermahkota daun dan tongkat bambu diiringi pagar ayu/bagus dari WNI dan WNA. Seluruhnya menggunakan aksesoris dari daun beringin, bros daun kates dan suweng daun beringin.
Acara tersebut dihadiri Mantan Wali kota Yogyakarta, Herry Zudianto, Wakil Wali kota, Imam Priyono, Kasrem 072 Pamungkas, Ambar Tjahyono, Rustriningsih serta pejabat lainnya. Seluruh undangan berada di bawah tenda hijau milik TNI AD.
Secara simbolis, satu pasangan yakni Simon Jatra Wirawan dan Malika Siti NH mengucap janji suci di titik nol dengan saksi Herry Zudianto. Dilanjutkan pasangan lainnya secara bersamaan di sepanjang jalan A Yani atau depan Gedung Agung.
Mahar pernikahan berupa seperangkat alah salat, pohon palem dan sawo kecik. Mempelai pria juga menjadikan darahnya sebagai bagian dari mahar yng akan disumbangkan melalui PMI. Hanya saja, dari seluruh pasangan hanya dua saja yang dinyatakan laik.
“Sebenarnya semua mau mendonorkan darahnya, tapi ternyata dari PMI hanya dua yang memenuhi syarat. Sisanya tidak bisa karena berbagai alasan, ada umur dan lain-lain,” kata Ryan Budi Nuryanto, Ketua Panitia.
Dia menambahkan, untuk bulan madu seluruh pengantin akan mendapat vocher bula madu di hotel berbintang yakni Inna Garuda, Rose-In, Sahid Raya, Arjuna, Bintang Fajar, Sahid Rich, dan Santika.
Baca juga: Nikah massal, darah mempelai pria jadi mas kawin
Kegiatan yang mengangkat tema pernikahan hijau dimulai pukul 14.15 Wib. Diawali iring-iringan mempelai dari Benteng Vredeburg menuju titik nol kilometer. Sebagai pembuka jalan ditampilkan performance dari lima penari Pentul Tembem, kemudian maskot dua putri hijau dengan gaun modifikasi dan bodypainting.
Kedua maskot bermahkota daun dan tongkat bambu diiringi pagar ayu/bagus dari WNI dan WNA. Seluruhnya menggunakan aksesoris dari daun beringin, bros daun kates dan suweng daun beringin.
Acara tersebut dihadiri Mantan Wali kota Yogyakarta, Herry Zudianto, Wakil Wali kota, Imam Priyono, Kasrem 072 Pamungkas, Ambar Tjahyono, Rustriningsih serta pejabat lainnya. Seluruh undangan berada di bawah tenda hijau milik TNI AD.
Secara simbolis, satu pasangan yakni Simon Jatra Wirawan dan Malika Siti NH mengucap janji suci di titik nol dengan saksi Herry Zudianto. Dilanjutkan pasangan lainnya secara bersamaan di sepanjang jalan A Yani atau depan Gedung Agung.
Mahar pernikahan berupa seperangkat alah salat, pohon palem dan sawo kecik. Mempelai pria juga menjadikan darahnya sebagai bagian dari mahar yng akan disumbangkan melalui PMI. Hanya saja, dari seluruh pasangan hanya dua saja yang dinyatakan laik.
“Sebenarnya semua mau mendonorkan darahnya, tapi ternyata dari PMI hanya dua yang memenuhi syarat. Sisanya tidak bisa karena berbagai alasan, ada umur dan lain-lain,” kata Ryan Budi Nuryanto, Ketua Panitia.
Dia menambahkan, untuk bulan madu seluruh pengantin akan mendapat vocher bula madu di hotel berbintang yakni Inna Garuda, Rose-In, Sahid Raya, Arjuna, Bintang Fajar, Sahid Rich, dan Santika.
Baca juga: Nikah massal, darah mempelai pria jadi mas kawin
(rsa)
Explore More