Kepedulian warga Salatiga terhadap lingkungan rendah

Jum'at, 11 Oktober 2013 - 04:14 WIB
Kepedulian warga Salatiga terhadap lingkungan rendah
Kepedulian warga Salatiga terhadap lingkungan rendah
A A A
Sindonews.com - Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Salatiga menilai kepedulian masyarakat terhadap lingkungan rendah. Penilaian ini didasarkan pada kondisi lingkungan masyarakat dibeberapa daerah diempat wilayah kecamatan di Salatiga yang terlihat kumuh.

Kepala KLH Kota Salatiga Prasetyo Ichtiarto menyatakan, berdasarkan pengamatan di lapangan, ada beberapa daerah yang lingkungannya terlihat kotor dan tidak tertata dengan baik. Ini terjadi karena tingkat kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan, keindahan, dan kelestarian lingkungan di daerah tersebut rendah.

"Pemandangan itu bisa kita jumpai di kawasaan daerah padat penduduk. Masyarakat disana kurang peduli terhadap lingkungan dan pola hidupnya juga kurang sehat. Kebiasaan hidup yang tidak baik ini, menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan lingkungan di Salatiga," katanya, Kamis (10/10/2013).

Dia mengatakan, kebiasan buruk masyarakat yang cepat merusak lingkungan antara lain, membuang sampah dan limbah rumah tangga lainnya seenak sendiri seperti di sungai. Dan rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk menjaga keseimbangan lingkungan.

Prastyo mengungkapkan, kebiasan buruk masyarakat tersebut telah merusak ekosistem dan lingkungan sejumlah sungai di Salatiga. Berdasarkan data KLH, sepanjang 60 kilometer (km) atau 50 persen dari 120 km aliran sungai yang mengitari Kota Salatiga saat ini dalam kondisi tercemar limbah rumah tangga dan industri.

Tingkat pencemaran sungi di Salatiga dari tahun ketahun bertambah parah. Ini disebabkan adanya peningkatan aktivitas baik industri maupun kegiatan rumah tangga masyarakat yang bermukim di daerah bantaran sungai.

"Dari hasil analisa kami, limbah rumah tangga menjadi penyebab utama pencemaran sungai. Limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai sebelumnya tidak diolah dulu sehingga mencemari air sungai," katanya.

Di samping itu, lanjut Prastyo, pengelolaan sampah di tingkat masyarakat juga masih buruk. Masyarakat belum bisa mengelola sampah dengan baik sehingga limbah rumah tangga yang dibuang berdampak pada lingkungan.

"Semestinya sebelum dibuang antara sampah organik dan anorganik dipisahkan. Sehingga pengolahannya bisa dilakukan dengan baik dan tidak merusak lingkungan," tandasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7260 seconds (0.1#10.140)