Imigran gelap masuk ke Indonesia melalui jalur laut
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Daniel Silitonga mengungkapkan, imigran gelap asal negara lain yang masuk ke Indonesia, melalui Riau lebih didominasi melalui jalur laut.
Hal tersebut dikarenakan tapal batas wilayah laut di Riau sangat luas, dan anggota Polda Riau sangat terbatas.
Untuk itu, Polda Riau membuat strategi dengan cara menyebar sejumlah intelijen Polda Riau, guna mengawasi 1.200 pelabuhan rakyat (kecil) yang diperkirakan berpotensi menjadi tempat berlabuhnya para imigran gelap.
"Memang mayoritas mereka menggunakan laut. Ada 1.600 meter garis pantai yang mengarah ke negara tetangga. Kalau dipetakan, ada sekitar 1.200 pelabuhan aktif yang dapat digunakan sebagai tempat berlabuh (imigran gelap)," ungkap Daniel di kantornya, Kamis (10/10/2013).
Daniel juga menambahkan, tidak sedikit pula imigran gelap yang menggunakan bus dan mobil penyewaan untuk masuk ke wilayah Riau. Untuk itu, Polda Riau juga akan memperkuat intelijen agar tidak ada imigran gelap yang masuk menggunakan bus dan mobil penyewaan.
"Sebab mereka memanfaatkan anggota Kepolisian yang sedang lengah. Misalnya pagi atau malam hari. Jadi mereka datang, tidak berhenti di tempat makan atau restoran. Sebab, pengelolanya itu atau orang yang jadi pengantarnya itu, sudah siapkan makanan, jadi mereka bisa jalan terus. Beberapa kali itu tertangkap, karena mereka behenti di tempat makan," kata Daniel.
Untuk diketahui, Direktorat Polisi Perairan Polda Riau telah mengamankan sebanyak 15 orang imigran gelap dalam periode satu bulan, yaitu pada bulan Februari hingga Maret 2013. Dan ke-15 imigran itu sudah diserahkan ke pihak imigrasi untuk ditindak lanjuti.
Klik di sini untuk berita terkait.
Hal tersebut dikarenakan tapal batas wilayah laut di Riau sangat luas, dan anggota Polda Riau sangat terbatas.
Untuk itu, Polda Riau membuat strategi dengan cara menyebar sejumlah intelijen Polda Riau, guna mengawasi 1.200 pelabuhan rakyat (kecil) yang diperkirakan berpotensi menjadi tempat berlabuhnya para imigran gelap.
"Memang mayoritas mereka menggunakan laut. Ada 1.600 meter garis pantai yang mengarah ke negara tetangga. Kalau dipetakan, ada sekitar 1.200 pelabuhan aktif yang dapat digunakan sebagai tempat berlabuh (imigran gelap)," ungkap Daniel di kantornya, Kamis (10/10/2013).
Daniel juga menambahkan, tidak sedikit pula imigran gelap yang menggunakan bus dan mobil penyewaan untuk masuk ke wilayah Riau. Untuk itu, Polda Riau juga akan memperkuat intelijen agar tidak ada imigran gelap yang masuk menggunakan bus dan mobil penyewaan.
"Sebab mereka memanfaatkan anggota Kepolisian yang sedang lengah. Misalnya pagi atau malam hari. Jadi mereka datang, tidak berhenti di tempat makan atau restoran. Sebab, pengelolanya itu atau orang yang jadi pengantarnya itu, sudah siapkan makanan, jadi mereka bisa jalan terus. Beberapa kali itu tertangkap, karena mereka behenti di tempat makan," kata Daniel.
Untuk diketahui, Direktorat Polisi Perairan Polda Riau telah mengamankan sebanyak 15 orang imigran gelap dalam periode satu bulan, yaitu pada bulan Februari hingga Maret 2013. Dan ke-15 imigran itu sudah diserahkan ke pihak imigrasi untuk ditindak lanjuti.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)