BEM SI bentrok di Kantor SKK Migas Riau
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan mahasiswa terlibat bentrok dengan aparat keamanan akibat dilarang masuk saat berunjuk rasa di depan kantor Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (Migas), di Jalan Jendral Sudiman.
Mahasiswa yang dihadang oleh pagar besi setinggi dua meter berusaha menerobos. Tidak berhasil merobohkan pagar, mahasiswa kemudian memanjat pagar. Sejumlah petugas keamanan setempat berusaha menghalau.
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dari seluruh BEM se-Indonesia ini kemudian terlibat baku hantan dengan sejumlah sekuriti. Petugas keamanan juga membalas dan menyemprotkan air kearah mahasiswa. Aksi baku pukul dan kejar-kejaran pun terus terjadi.
Polisi yang mengetahui keributan langsung ikut masuk ke komplek areal perkantoran dan menenangkan massa. Demo ini sendiri terkait penolakan penguasaan ladang minyak di Blok Siak, Riau, dan Blok Mahakam, di Kalimantan Timur yang massa kontraknya akan segera habis.
"Sudah saatnya sekarag hasil bumi kita kembali kepangkuan Ibu Pertiwi. Sudah cukup kekayaan bumi kita di nikmati negera lain. Kita minta SKK Migas tolak perusahaan asing kuasai hasil migas Indonesia lagi," kata kordinator lapangan, Yopi Pranoto Rabu (9/10/2013).
Selain terlibat bentrok, mahasiswa juga melakukan aksi blokor jalan sehingga menimbulkan kemacetan.
Massa kontrak PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) di ladang minyak Blok Siak, Riau akan berakhir bulan depan. Saat ini sejumlah perusahaan daerah maupun nasional juga melirik Blok Siak.
Namun Chevron yang sudah menguasai puluhan tahun Blok Siak tidak mau ketinggalan dan kembali mengajukan ke pemerintah untuk memperpanjang kontrak. Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS_, bahwa setiap bulan hasil migas di Riau selalu merosot tajam.
Mahasiswa yang dihadang oleh pagar besi setinggi dua meter berusaha menerobos. Tidak berhasil merobohkan pagar, mahasiswa kemudian memanjat pagar. Sejumlah petugas keamanan setempat berusaha menghalau.
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dari seluruh BEM se-Indonesia ini kemudian terlibat baku hantan dengan sejumlah sekuriti. Petugas keamanan juga membalas dan menyemprotkan air kearah mahasiswa. Aksi baku pukul dan kejar-kejaran pun terus terjadi.
Polisi yang mengetahui keributan langsung ikut masuk ke komplek areal perkantoran dan menenangkan massa. Demo ini sendiri terkait penolakan penguasaan ladang minyak di Blok Siak, Riau, dan Blok Mahakam, di Kalimantan Timur yang massa kontraknya akan segera habis.
"Sudah saatnya sekarag hasil bumi kita kembali kepangkuan Ibu Pertiwi. Sudah cukup kekayaan bumi kita di nikmati negera lain. Kita minta SKK Migas tolak perusahaan asing kuasai hasil migas Indonesia lagi," kata kordinator lapangan, Yopi Pranoto Rabu (9/10/2013).
Selain terlibat bentrok, mahasiswa juga melakukan aksi blokor jalan sehingga menimbulkan kemacetan.
Massa kontrak PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) di ladang minyak Blok Siak, Riau akan berakhir bulan depan. Saat ini sejumlah perusahaan daerah maupun nasional juga melirik Blok Siak.
Namun Chevron yang sudah menguasai puluhan tahun Blok Siak tidak mau ketinggalan dan kembali mengajukan ke pemerintah untuk memperpanjang kontrak. Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS_, bahwa setiap bulan hasil migas di Riau selalu merosot tajam.
(san)