ORI DIY batal sambangi Mapolresta Magelang
A
A
A
Sindonews.com – Rencana Ombudsman Republik Indonesia (ORI) perwakilan DIY untuk mendatangi Mapolresta dan Mapolres, Magelang, Selasa (8/10/2013) batal. Pembatalan ini dilakukan menyusul adanya kunjungan Tim Pengawasan dan Pemeriksaan Inspektorat Pengawasan Umum Polri.
“Tadinya memang kita rencanakan ke Magelang hari Selasa, tapi tidak jadi karena mereka menerima Tim Wasrik Itwasum Polri. Kami tidak tahu tujuannya, mungkin juga terkait kasus yang berkembang,” kata Budhi, Ketua ORI DIY.
Menurut Budhi, kunjungan ke Mapolresta dan Mapolres bertujuan untuk meminta penjelasan penanganan kasus penipuan rekrutmen CPNS yang sudah menimbulkan banyak korban. Sejauh ini, laporan yang masuk ke ORI, kedua instansi itu lamban menindaklanjuti laporan korban.
“Kami hanya berwenang di ranah itu, yakni menyangkut pelayanan. Karena kalau memang misalnya ada kendala mestinya bisa meminta bantuan karena kepolisian kan juga punya unit cyber crime,” katanya.
Dia menjelaskan, sebelumnya ada wacana mengundang kepolisian baik Mapolresta maupun Mapolres ke Yogyakarta. Namun wacana itu batal direalisasikan dan ORI memilih datang langsung. Rencananya ORI akan datang ke Magelang, Rabu (9/10/2013) ini.
Kasus penipuan CPNS di Kementerian Keuangan mencuat ke publik setelah salah satu korbannya mendatangi ORI DIY. Ana dan empat keluarganya menderita kerugian hingga Rp750 juta. Tak lama berselang, Estiningsih dan Ardi juga melaporkan kasus serupa.
Kasus ini ditengarai melibatkan sindikat profesional yang beroperasi lintas provinsi. Dari laporan yang diterima ORI, korban tidak saja dari wilayah Jawa Tengah juga dari DIY yakni Bantul dan Sleman.
Budhi menyebut, kasus ini sudah melibatkan sindikat besar. Karena itu, semestinya kasus ini ditangani Mabes Polri agar pelaku di level atas bisa tertangkap.
“Kalau hanya di level Polres yang kena pemain kecil saja, yang kakapnya tidak tersentuh,” kata dia.
“Tadinya memang kita rencanakan ke Magelang hari Selasa, tapi tidak jadi karena mereka menerima Tim Wasrik Itwasum Polri. Kami tidak tahu tujuannya, mungkin juga terkait kasus yang berkembang,” kata Budhi, Ketua ORI DIY.
Menurut Budhi, kunjungan ke Mapolresta dan Mapolres bertujuan untuk meminta penjelasan penanganan kasus penipuan rekrutmen CPNS yang sudah menimbulkan banyak korban. Sejauh ini, laporan yang masuk ke ORI, kedua instansi itu lamban menindaklanjuti laporan korban.
“Kami hanya berwenang di ranah itu, yakni menyangkut pelayanan. Karena kalau memang misalnya ada kendala mestinya bisa meminta bantuan karena kepolisian kan juga punya unit cyber crime,” katanya.
Dia menjelaskan, sebelumnya ada wacana mengundang kepolisian baik Mapolresta maupun Mapolres ke Yogyakarta. Namun wacana itu batal direalisasikan dan ORI memilih datang langsung. Rencananya ORI akan datang ke Magelang, Rabu (9/10/2013) ini.
Kasus penipuan CPNS di Kementerian Keuangan mencuat ke publik setelah salah satu korbannya mendatangi ORI DIY. Ana dan empat keluarganya menderita kerugian hingga Rp750 juta. Tak lama berselang, Estiningsih dan Ardi juga melaporkan kasus serupa.
Kasus ini ditengarai melibatkan sindikat profesional yang beroperasi lintas provinsi. Dari laporan yang diterima ORI, korban tidak saja dari wilayah Jawa Tengah juga dari DIY yakni Bantul dan Sleman.
Budhi menyebut, kasus ini sudah melibatkan sindikat besar. Karena itu, semestinya kasus ini ditangani Mabes Polri agar pelaku di level atas bisa tertangkap.
“Kalau hanya di level Polres yang kena pemain kecil saja, yang kakapnya tidak tersentuh,” kata dia.
(lns)