Pemkot Solo diimbau sediakan bus jemaah haji
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, didorong untuk menyediakan sarana transportasi darat jemaah haji asal Kota Bengawan, guna mencapai Masjidil Haram dari ring pemondokannya.
Diprediksi, jumlah bus pengantar yang tersedia tidak akan cukup mengangkut jemaah di puncak pelaksanaan ibadah haji.
“Karena jemaah penuh, kemungkinan H-5 dan H+5 (puncak ibadah haji), banyak yang tidak mendapat tumpangan bus. Alangkah baiknya tahun depan Pemkot Solo menyewa bus yang khusus menyediakan transportasi bagi jemaah asal Solo,” kata anggota Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) Solo, Hamdi Mujadid Irsyad, di sela-sela acara pelepasan jemaah haji di Balai Kota Solo, Minggu (6/10/2013).
Menurutnya, penyediaan bus pengantar haji di Tanah Suci bisa dilakukan Pemkot Solo kendati ranah pengelolaan berada di Kementerian Agama (Kemenag). Hal ini tidak terlepas dari tanggung jawab pemerintah daerah (pemda) terhadap jemaahnya masing-masing.
“Pemkot bisa mulai memikirkannya agar terealisasi di musim haji tahun depan. Ini bagian dari layanan penyelenggaraan haji daerah,” terangnya.
Selain itu, urgensi penyediaan bus khusus jemaah Solo guna menghindarkannya berebut tempat duduk dengan jemaah asal daerah lain, ketika mereka bersamaan menuju Masjidil Haram dari pemondokannya di ring I.
Untuk diketahui, jemaah asal Solo di kelompok terbang (kloter) 66 menempati pemondokan di Aziziyah yang berjarak sekira 3 kilometer dari Masjidil Haram, serta kloter 67 yang menempati Mahbahjin yang berjarak sekira 2,5 kilometer dari Masjidil Haram.
“Para jemaah kalau tidak mendapat bus, bisa kecapaian berjalan kaki. Butuh waktu sekira 40 menit berjalan kaki dari pemondokan di ring I menuju Masjidil Haram,” terangnya.
Sebanyak 572 jemaah calon haji (calhaj) Solo bersiap berangkat ke Tanah Suci Senin 7 Oktober 2013 besok, yang diawali prosesi pelepasannya oleh wali kota di Pendopo Gede Balai Kota, pada hari ini. Dari jumlah tersebut, 50 persen lebih berusia lanjut.
Diprediksi, jumlah bus pengantar yang tersedia tidak akan cukup mengangkut jemaah di puncak pelaksanaan ibadah haji.
“Karena jemaah penuh, kemungkinan H-5 dan H+5 (puncak ibadah haji), banyak yang tidak mendapat tumpangan bus. Alangkah baiknya tahun depan Pemkot Solo menyewa bus yang khusus menyediakan transportasi bagi jemaah asal Solo,” kata anggota Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) Solo, Hamdi Mujadid Irsyad, di sela-sela acara pelepasan jemaah haji di Balai Kota Solo, Minggu (6/10/2013).
Menurutnya, penyediaan bus pengantar haji di Tanah Suci bisa dilakukan Pemkot Solo kendati ranah pengelolaan berada di Kementerian Agama (Kemenag). Hal ini tidak terlepas dari tanggung jawab pemerintah daerah (pemda) terhadap jemaahnya masing-masing.
“Pemkot bisa mulai memikirkannya agar terealisasi di musim haji tahun depan. Ini bagian dari layanan penyelenggaraan haji daerah,” terangnya.
Selain itu, urgensi penyediaan bus khusus jemaah Solo guna menghindarkannya berebut tempat duduk dengan jemaah asal daerah lain, ketika mereka bersamaan menuju Masjidil Haram dari pemondokannya di ring I.
Untuk diketahui, jemaah asal Solo di kelompok terbang (kloter) 66 menempati pemondokan di Aziziyah yang berjarak sekira 3 kilometer dari Masjidil Haram, serta kloter 67 yang menempati Mahbahjin yang berjarak sekira 2,5 kilometer dari Masjidil Haram.
“Para jemaah kalau tidak mendapat bus, bisa kecapaian berjalan kaki. Butuh waktu sekira 40 menit berjalan kaki dari pemondokan di ring I menuju Masjidil Haram,” terangnya.
Sebanyak 572 jemaah calon haji (calhaj) Solo bersiap berangkat ke Tanah Suci Senin 7 Oktober 2013 besok, yang diawali prosesi pelepasannya oleh wali kota di Pendopo Gede Balai Kota, pada hari ini. Dari jumlah tersebut, 50 persen lebih berusia lanjut.
(maf)