Pengamat ragukan pengakuan Aher tidak dilobi Akil

Sabtu, 05 Oktober 2013 - 22:44 WIB
Pengamat ragukan pengakuan...
Pengamat ragukan pengakuan Aher tidak dilobi Akil
A A A
Sindonews.com - Pengamat Politik Universitas Padjadjaran Muradi meragukan pernyataan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) yang mengatakan tidak 'dilobi' oleh Ketua MK AKil Mochtar terkait sengketa Pilkada Jabar beberapa waktu lalu.

Dosen Ilmu pemerintahan ini mengaku mengikuti proses Pilgub Jabar dari awal sampai akhir meragukan jika Aher yakin menang dan tidak melakukan hal apapun.

“Jika Aher sudah yakin menang, kenapa dia memilih tokoh sekaliber Deddy Mizwar,” kata dia saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (5/10/13)

Menurut Muradi potensi uang di balik suatu perkara sangat dimungkinkan. Tidak harus ditawari oleh oknum penegakan keadilan namun termohon pun bisa menawarkan diri.

“Sebenarnya ada tiga potensi di setiap perkara. Ditawarkan, menawarkan diri atau ada oknum lain yang ‘menggoreng’ hal itu demi keuntungannya pribadi,” jelas dia.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, kata dia, hal pertama yang ditanyakan pihak yang akan menggugat pilkada adalah uang. Dikatakan Muradi, indikasi pihak yang seharusnya menang kemudian di persidangan menjadi kalah itu besar.

Bahkan praktik uang ini tidak hanya dilakukan oleh penggugat namun juga pihak yang digugat. “Jadi indikasi itu ada. Di beberapa daerah yang ingin melancarkan gugatan, pertama kali bertanya kepada saya, ‘berapa uang yang mesti disiapkan?’ Kan itu berarti memang sudah ada permainan,” kata dia.

“Bahkan praktik itu tidak hanya buat yang menggugat. Mereka yang sebenarnya secara hukum benar pun ikut melakukannya. Karena mereka takut, meskipun benar tapi kalau uangnya kalah besar bakal jadi kalah. Indikasi negosiasi politik itu ada,” paparnya.

Ia mengatakan perlu dilakukan kajian ulang terkait gugatan tersebut. Tidak hanya di Pilgub Jabar namun juga di pemilukada lain, khususnya saat Akil menjabat.

“Tidak harus semuanya, minimal review dilakukan satu tahun terakhir ini. Nanti kita lihat gradasi kecurangannya dimana,” pungkasnya.
(lns)
Berita Terkait
Strategi Pemberantasan...
Strategi Pemberantasan Korupsi
Pemberantasan Korupsi...
Pemberantasan Korupsi dan Perampasan Aset
Sisi Lain dalam Pemberantasan...
Sisi Lain dalam Pemberantasan Korupsi
Pemberantasan Korupsi,...
Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
Partisipasi Publik dalam...
Partisipasi Publik dalam Pemberantasan Korupsi
Obesitas Regulasi Pemberantasan...
Obesitas Regulasi Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Berita Terkini
Anggota Patwal Pepet...
Anggota Patwal Pepet Pemotor hingga Terperosok di Jalur Puncak Bogor Dicopot
2 jam yang lalu
Petugas Kabel Wi-Fi...
Petugas Kabel Wi-Fi Babak Belur Dikeroyok Anggota Ormas di Depok Gara-gara Tak Memberi Uang
3 jam yang lalu
Korban Tewas Kebakaran...
Korban Tewas Kebakaran Kapal Tanker Ronggolawe dan Tug Boat Bertambah Jadi 3 Orang
3 jam yang lalu
Banjir dan Longsor Terjang...
Banjir dan Longsor Terjang Kota Padangsidimpuan, Satu Orang Tewas
3 jam yang lalu
Bela sang Adik, Penyanyi...
Bela sang Adik, Penyanyi Dangdut Serli KDI Malah Jadi Korban Penganiayaan
4 jam yang lalu
BMKG: Gempa M5,2 Bayah...
BMKG: Gempa M5,2 Bayah Banten Masuk Kategori Megathrust Event, Tak Berpotensi Tsunami
4 jam yang lalu
Infografis
Alasan Mengapa Meminum...
Alasan Mengapa Meminum Kopi saat Sahur Tidak Dianjurkan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved