Saatnya TNI & masyarakat bersatu padu

Sabtu, 05 Oktober 2013 - 16:14 WIB
Saatnya TNI & masyarakat bersatu padu
Saatnya TNI & masyarakat bersatu padu
A A A
Sindonews.com - Dalam peringatan hari jadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-68, seluruh prajurit ditekankan untuk merefleksikan diri dan merevitalisasi pengabdian secara konstektual demi kepentingan nasional di masa mendatang.

Namun dalam mengpalikasikan dan mewujudkan hal tersebut, ada empat hal penting yang harus dijadikan acuan, pertama pembangunan ekonomi nasional, memelihara kerukunan dan kesatuan bangsa, menyukseskan penyelenggaraan pemilihan umum, serta mempertahankan kedaulatan dan keutuhan Negara Republik Indonesia (NKRI).

Demikian yang diamanatkan Panglima TNI, Jenderal TNI, Moeldoko, saat sambutan tersebut disampaikan oleh Panglima Komando Operasi Angkatan Udara II (Pangkopsau II) Marsekal Muda (Marsma), Agus Supriatna, di upacara peringatan hari jadi TNI ke-68 di markas Landasan Udara Hasanuddin (Lanud) Kabupaten Maros.

Menurutnya, konteks tugas-tugas TNI dalam mendukung pelaksanaan keempat hal penting tersebut , tersimpul pada implementasi motto TNI "Bersama rakyat, TNI kuat". Artinya, bersama dan dukungan masyarakat maka TNI semakin siap dan mantap melaksanakan tugas dengan antisipatif serta responsif.

"Hanya bersama masyarakat, kita bisa mencegah benturan dan kekerasan komunal, yang akan menganggu ketentraman hidup masyarakat itu sendiri dan kesatuan bangsa tercinta ini," katanya di depan para perwira, bintara tamtama, serta PNS TNI, dan unsur muspida, Sabtu (5/10/2013).

Selain itu lanjut Pangkopsau II Marsekal Muda (Marsma), Agus Supriatna, seiring usia TNI yang sudah semakin matang, untuk itu ia juga menekankan tujuh pilar yang tetap harus menjadi pedoman dan semboyang di masa mendatang bagi para prajurit, di antaranya, meningkatkan iman dan taqwa moral serta etika dalam melaksanakan tugas.

Meningkatkan profesional keprajuritan dengan terus belajar dan berlatih, dihadapkan pada realisasi pemenuhan kebutuhan alutsista tahun 2014.

Meningkatkan solidaritas antar prajurit serta dengan masyarakat, meningkatkan militansi keprajuritan melalui penguatan nilai-nilai sapta marga.

"Selanjutnya, tegakkan kesatuan komando dan kembangkan kepemimpinan lapangan, pegang teguh komitmen netralitas TNI dalam setiap aktifitas politik di pusat dan di daerah, karena hal tersebut adalah jaminan bagi terselenggaranya pemilu 2014 mendatang, yang lancar, tertib, bebas, adil, dan damai," paparnya.

Dalam acara hari jadi TNI tersebut, turut juga hadir, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulselbar, Mohammad Kohar, Kapolda Sulselbar, Inspektur Jendral Polisi (Irjen Pol) Burhanuddin Andi, Pangdam VII Wirabuana, Mayor Jendral (Mayjen) Bachtiar, dan sejumlah pejabat TNI lainnya.

Acara tersebut juga disuguhkan oleh berbagai antraksi, mulai dari pesawat tempur Angkatan Udara (AU) melakukan patroli mobile di udara, antraksi seni bela diri, dari beberapa kesatuan.

Masing-masing Angkatan Laut (AL), Angkatan Udara (AU), Angkatan Darat (AD), hingga tarian senjata dari tiga kesatuan tersebut.

Yang tak kalah spektakulernya satuan infanteri Yonif 700 Raider mempertontonkan simulasi anti teror, mereka memerankan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin sebagai sandera yang harus dibebaskan dari tawanan puluhan teroris, dengan menggunakan mobil dan motor dibekali kecapakan tempur dan srtategi penguasaan medan, para gerbong teroris berhasil dilumpuhkan satu persatu, dan Wali Kota pun akhirnya bisa dibebaskan.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9648 seconds (0.1#10.140)