Air umbulan dialirkan pipa diameter 1,8 meter

Rabu, 02 Oktober 2013 - 18:36 WIB
Air umbulan dialirkan pipa diameter 1,8 meter
Air umbulan dialirkan pipa diameter 1,8 meter
A A A
Sindonews.com - Masyarakat di lima kota Jatim dipastikan akan merasakan segarnya air dari sumber air Umbulan, pada tiga tahun mendatang.

Untuk mengalirkan air dari salah satu sumber air terbaik di dunia hingga di Kabupaten Gresik akan ditanam pipa dengan diameter 1,8 meter.

Besaran pipa yang akan ditanam sepanjang jalan raya ini akan menampung debit air dengan kapasitas sekitar 4.000 liter/detik. Air yang selama ini terbuang percuma kelaut setelah diolah akan dialirkan menuju rumah-rumah warga di Kota dan Kabupaten Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya dan Gresik.

Ketua Tim Kerja sama Pemerintah Swasta Sistem Penyediaan Air Minum (KPS Spam) Pemprov Jatim, Hari Sasono, mengungkapkan, saat ini tim mega proyek sumber air Umbulan tengah melakukan kajian analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) proyek senilai Rp2,2 triliun.

Kajian Amdal yang dilaksanakan PT Rona Lestari, Surabaya ini, diperkirakan selesai pada Desember 2013.

"Kajian awal Amdal ini segera disidangkan pada Komisi Amdal. Kajian Amdal terdiri dari dua bagian besar yakni pada daerah aliran sungai (DAS) Rejoso dan jaringan transmisi pipa air sampai dengan Gunung Giri, Gresik," kata Hari Sasono yang didampingi Asisten II Sekkab Pasuruan, Riyanto dalam keterangan pers di Pendopo Kabupaten Pasuruan, Rabu (2/10/2013).

Menurut Hari Sasono yang juga Kapala Badan Penanaman Modal Pemprov Jatim, kajian Amdal DAS Rejoso ini akan mengcover analisa daerah tangkapan air di kawasan lautan pasir Gunung Bromo hingga muara Sungai Rejoso serta upaya konservasi pelestarian lingkungan di bagian hulu.

Tim Amdal ini juga akan menganalisa kualitas dan kuantitas air agar tidak mengganggu struktur cadangan air bawah tanah.

Berdasar analisa yang secara berkala dilakukan Puslitbang Sumber Daya Air Kementerian PU, debit sumber air Umbulan berkisar 5.000 liter/detik.
Sementara jika ditambah debit air tapak atau sekitar sumber air umbulan hingga di DAS Rejoso mencapai 12.000 liter/detik. Sehingga jika sumber air umbulan dimanfaatkan sebanyak 4.000 liter/detik, diyakini tidak akan berdampak besar terhadap penggunaan air Sungai Rejoso dan masyarakat sekitar.

"Proyek ini tidak akan dilakukan pemasangan pompa pada sumber air umbulan. Tetapi hanya memanfaatkan limpasan air yang selama ini terbuang percuma ke laut," tandas Hari Sasongko.

Meski demikian, Tim Amdal akan memantau kuantitas penurunan muka air yang diperkirakan mencapai 5-10 cm. Jika penurunan ini akan mempengaruhi irigasi pertanian dan keperluan masyarakat petambak, maka akan dibuatkan bendungan agar muka air kembali naik.

Sementara itu Direktur Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Jatim, Kristanto, menambahkan, mega proyek umbulan ini memberikan privilege (hak keistimewaan) kepada masyarakat di empat desa sekitarnya.

Untuk mensuplai kebutuhan air bersih, telah dioperasionalkan menara air yang akan memompa air dengan kapasitas debit 20 liter/detik.

"Air bersih yang dialirkan hingga hidran (kran) umum tidak dikenakan biaya alias gratis. Namun masyarakat meminta dialirkan hingga ke jaringan rumah, tentu akan dikenakan biaya instalasi jaringan yang besarnya ditentukan berdasar kebijakan pengelolanya," kata Kristanto.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9899 seconds (0.1#10.140)