Demo penembakan mahasiswa di Palopo berlanjut
A
A
A
Sindonews.com - Aksi menentang penembakan mahasiswa asal Kabupaten Luwu Utara oleh aparat kepolisian di Kota Makassar beberapa waktu lalu, terus berlanjut oleh mahasiswa di Kota Palopo.
Sebagai bentuk pernyataan sikap, mereka kembali menggelar aksi demonstrasi di Jalan Raya Poros Ratulangi, Kota Palopo, meminta kapolda bertanggung jawab dan mundur dari jabatannya. Aksi mahasiswa ini diwarnai dengan pembakaran ban bekas dan mendapat pengawalan ketat dari aparat Polres Kota Palopo.
Dalam aksinya, mahasiswa menyebut oknum mahasiswa yang tewas ditembak polisi tersebut bernama Aksal. Dia tewas setelah dadanya tertembus peluru yang dilepaskan dari senjata api aparat polisi di Makassar.
Mahasiswa menilai, penembakan semena-mena tersebut bentuk aparat polri arogan dan tidak profesional. Hal itu juga dinilai sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Karenanya, pendemo meminta Kapolda Sulselbar bartanggung jawab dan mundur dari jabatannya.
Pendemo juga meminta pelaku penembakan dipecat dari kesatuannya dan segera di jebloskan ke sel tahanan. Desakan mahasiswa ini lantaran belum ada keseriusan dari aparat kepolisian untuk mengusut kasus tersebut hingga tuntas.
Selain orasi, mahasiswa juga membakar ban sebagai simbol semangat berkobar pantang menyerah melawan penguasa yang tidak bertanggung jawab. Hingga kini, aksi mahasiswa masih berlangsung.
Sebagai bentuk pernyataan sikap, mereka kembali menggelar aksi demonstrasi di Jalan Raya Poros Ratulangi, Kota Palopo, meminta kapolda bertanggung jawab dan mundur dari jabatannya. Aksi mahasiswa ini diwarnai dengan pembakaran ban bekas dan mendapat pengawalan ketat dari aparat Polres Kota Palopo.
Dalam aksinya, mahasiswa menyebut oknum mahasiswa yang tewas ditembak polisi tersebut bernama Aksal. Dia tewas setelah dadanya tertembus peluru yang dilepaskan dari senjata api aparat polisi di Makassar.
Mahasiswa menilai, penembakan semena-mena tersebut bentuk aparat polri arogan dan tidak profesional. Hal itu juga dinilai sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Karenanya, pendemo meminta Kapolda Sulselbar bartanggung jawab dan mundur dari jabatannya.
Pendemo juga meminta pelaku penembakan dipecat dari kesatuannya dan segera di jebloskan ke sel tahanan. Desakan mahasiswa ini lantaran belum ada keseriusan dari aparat kepolisian untuk mengusut kasus tersebut hingga tuntas.
Selain orasi, mahasiswa juga membakar ban sebagai simbol semangat berkobar pantang menyerah melawan penguasa yang tidak bertanggung jawab. Hingga kini, aksi mahasiswa masih berlangsung.
(san)