Dibangun 2 lantai, pedagang Pasar Jrakah protes
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Pasar Kota Semarang merenovasi ulang bangunan pasar Jrakah Kota Semarang. Sebab, beberapa kios dari bangunan pasar tersebut terkena proyek pelebaran jalan Siliwangi.
Pantauan wartawan di lapangan, proses renovasi pasar sudah berjalan beberapa hari yang lalu. Rencananya, pasar yang terletak disamping pertigaan lampu merah Jrakah itu akan ditinggikan menjadi dua tingkat, dari yang semula hanya satu lantai saja.
Meski begitu, upaya Dinas Pasar merenovasi bangunan dengan menambah satu lantai tersebut mendapat kritikan masyarakat, terutama pedagang. Mereka mengaku, upaya dinas pasar menambah meninggikan pasar merupakan tindakan sia-sia.
“Kenapa ditinggikan lagi, lantai dua saja sudah sepi pengunjung, apalagi nanti di lantai tiga? siapa yang mau membeli ke sana,” kata Asmanah (60), pedagang kelontong di Pasar Jrakah, Kamis (26/9/2013).
Asmanah mengatakan, Pemkot seharusnya belajar dari beberapa pasar tradisional yang telah dibangun saat ini. Banyak kios pasar-pasar tersebut terutama di lantai atas mangkrak tak berfungsi, karena tidak digunakan pedagang.
“Lihat saja pasar Sampangan, lantai atasnya tidak digunakan sama sekali, kan sayang kalau pasar Jrakah mengalami nasib yang sama, lebih baik uang pembangunannya digunakan untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Sugiyati (50), pedagang lain. Menurut dia, selama ini kondisi pasar Jrakah terutama lantai pedagang yang berjualan di lantai satu mengeluh dengan sepinya pembeli.
“Dibanding dulu, kondisinya sekarang semakin sepi. Lantai satu saja sudah banyak pedagang yang tutup karena merugi, ini dibangun lagi lantai dua, nanti siapa yang mau berjualan di sana,” kata dia.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Nugroho mengatakan, pasar Jrakah nantinya akan dibangun akses jalan menuju lantai dua. Hal itu dilakukan untuk memudahkan pembeli dan penjual melakukan transaksinya.
“Jadi tidak usah repot-repot naik turun tangga, akan ada jalan untuk kendaraan di lantai atas,” kata dia.
Lebih lanjut Nugroho mengatakan, bahwa pembangunan lantai dua pasar Jrakah memang sudah direncanakan sejak lama. Lokasi itu rencananya akan digunakan untuk menampung pedagang-pedagang yang tidak memiliki kios di pasar dan berjualan di pinggir pasar dan lorong-lorong pasar.
“Selama ini mereka berjualan tidak pada tempatnya sehingga menambah kumuh dan semerawut pasar itu, untuk itu kami ingin menata agar lebih baik dengan membuatkan lokasi baru yang lebih strategis agar lebih rapi,” imbuhnya.
Nugroho berharap, masyarakat terutama pedagang di pasar tradisional mendukung upaya Pemkot untuk melakukan penataan pasar tradisional. Selama ini, banyak pedagang yang kurang memahami upaya pemkot melakukan renovasi pasar tradisional.
“Apa yang kami lakukan itu untuk memberikan yang terbaik bagi mereka, kami hanya ingin mengatur dan memfasilitasi mereka agar lebih nyaman. Tapi sayang kadang niat baik ini disalahartikan,” pungkasnya.
Pantauan wartawan di lapangan, proses renovasi pasar sudah berjalan beberapa hari yang lalu. Rencananya, pasar yang terletak disamping pertigaan lampu merah Jrakah itu akan ditinggikan menjadi dua tingkat, dari yang semula hanya satu lantai saja.
Meski begitu, upaya Dinas Pasar merenovasi bangunan dengan menambah satu lantai tersebut mendapat kritikan masyarakat, terutama pedagang. Mereka mengaku, upaya dinas pasar menambah meninggikan pasar merupakan tindakan sia-sia.
“Kenapa ditinggikan lagi, lantai dua saja sudah sepi pengunjung, apalagi nanti di lantai tiga? siapa yang mau membeli ke sana,” kata Asmanah (60), pedagang kelontong di Pasar Jrakah, Kamis (26/9/2013).
Asmanah mengatakan, Pemkot seharusnya belajar dari beberapa pasar tradisional yang telah dibangun saat ini. Banyak kios pasar-pasar tersebut terutama di lantai atas mangkrak tak berfungsi, karena tidak digunakan pedagang.
“Lihat saja pasar Sampangan, lantai atasnya tidak digunakan sama sekali, kan sayang kalau pasar Jrakah mengalami nasib yang sama, lebih baik uang pembangunannya digunakan untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Sugiyati (50), pedagang lain. Menurut dia, selama ini kondisi pasar Jrakah terutama lantai pedagang yang berjualan di lantai satu mengeluh dengan sepinya pembeli.
“Dibanding dulu, kondisinya sekarang semakin sepi. Lantai satu saja sudah banyak pedagang yang tutup karena merugi, ini dibangun lagi lantai dua, nanti siapa yang mau berjualan di sana,” kata dia.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Nugroho mengatakan, pasar Jrakah nantinya akan dibangun akses jalan menuju lantai dua. Hal itu dilakukan untuk memudahkan pembeli dan penjual melakukan transaksinya.
“Jadi tidak usah repot-repot naik turun tangga, akan ada jalan untuk kendaraan di lantai atas,” kata dia.
Lebih lanjut Nugroho mengatakan, bahwa pembangunan lantai dua pasar Jrakah memang sudah direncanakan sejak lama. Lokasi itu rencananya akan digunakan untuk menampung pedagang-pedagang yang tidak memiliki kios di pasar dan berjualan di pinggir pasar dan lorong-lorong pasar.
“Selama ini mereka berjualan tidak pada tempatnya sehingga menambah kumuh dan semerawut pasar itu, untuk itu kami ingin menata agar lebih baik dengan membuatkan lokasi baru yang lebih strategis agar lebih rapi,” imbuhnya.
Nugroho berharap, masyarakat terutama pedagang di pasar tradisional mendukung upaya Pemkot untuk melakukan penataan pasar tradisional. Selama ini, banyak pedagang yang kurang memahami upaya pemkot melakukan renovasi pasar tradisional.
“Apa yang kami lakukan itu untuk memberikan yang terbaik bagi mereka, kami hanya ingin mengatur dan memfasilitasi mereka agar lebih nyaman. Tapi sayang kadang niat baik ini disalahartikan,” pungkasnya.
(san)