Amankan APEC, 14 ribu aparat gabungan diterjunkan
A
A
A
Sindonews.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan jajaranya dan kepolisian yang mencapai 14 ribu personel siap mengamankan jalannya KTT APEC di Nusa Dua Bali pada awal Oktober ini.
Guna mengetahui kesiapan jajaran TNI dan Polri dilaksanakan apel gelar pasukan pengamanan APEC, di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar, Kamis (26/9/2014).
Dalam amanatnya, Moeldoko memerintahkan jajaran TNI dan Polri menindak tegas setiap upaya atau tindak kejahatan yang bisa mengacaukan KTT APEC.
"Kita akan tindak tegas. Tidak boleh ada prajurit yang ragu. Tidak ada satupun kejahatan yang tidak mungkin bisa mengancam keamanan dan keselamatan 21 kepala negara yang bakal menghadiri KTT APEC,“ katanya mengingatkan.
Jajajarannya diingatkan, ancaman yang bisa saja terjadi seperti di jalur jalur yang akan dilewati kepala negara dan ribuan delegasi dari penginapan atau hotel mereka menginap hingga lokasi APEC.
"Jangan beranggapan tidak mungkin. Ancaman selalu mungkin," tukas mantan Pangdam Diponegoro itu.
Mulai hari ini, Moeldoko meminta kesiapsiagaan aparat gabungan dalam posisi siaga tertinggi terhadap semua potensi ancaman gangguan keamanan dan kamtibmas yang bisa mengganggu kelancaran forum ekonomi negara kawasan Asia Pasiifik.
Panglima juga menjelaskan jika selama KTT APEC berlangsung personel TNI dan Polri harus berada dalam satu komando. "Unity itu keutamaan, satu kesatuan komando," ujarnya.
Untuk itu seluruh komando akan diserahkan kepada Letjen TNI Lodewijk Freidrich Paulus. Seluruh komando berada di tangan Lodeijk Freidrich Paulus. Jaminan keamanan KTT APEC di Bali, kata dia, menjadi pertaruhan seberapa jauh performance TNI dan Polri di mata dunia internasional.
"Kalian semua akan menjadi representasi postur TNI dan Polri, untuk itu kita harus bisa menampikan pengamanan yang prima dan lancar,“ tegas dia.
Guna mengetahui kesiapan jajaran TNI dan Polri dilaksanakan apel gelar pasukan pengamanan APEC, di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar, Kamis (26/9/2014).
Dalam amanatnya, Moeldoko memerintahkan jajaran TNI dan Polri menindak tegas setiap upaya atau tindak kejahatan yang bisa mengacaukan KTT APEC.
"Kita akan tindak tegas. Tidak boleh ada prajurit yang ragu. Tidak ada satupun kejahatan yang tidak mungkin bisa mengancam keamanan dan keselamatan 21 kepala negara yang bakal menghadiri KTT APEC,“ katanya mengingatkan.
Jajajarannya diingatkan, ancaman yang bisa saja terjadi seperti di jalur jalur yang akan dilewati kepala negara dan ribuan delegasi dari penginapan atau hotel mereka menginap hingga lokasi APEC.
"Jangan beranggapan tidak mungkin. Ancaman selalu mungkin," tukas mantan Pangdam Diponegoro itu.
Mulai hari ini, Moeldoko meminta kesiapsiagaan aparat gabungan dalam posisi siaga tertinggi terhadap semua potensi ancaman gangguan keamanan dan kamtibmas yang bisa mengganggu kelancaran forum ekonomi negara kawasan Asia Pasiifik.
Panglima juga menjelaskan jika selama KTT APEC berlangsung personel TNI dan Polri harus berada dalam satu komando. "Unity itu keutamaan, satu kesatuan komando," ujarnya.
Untuk itu seluruh komando akan diserahkan kepada Letjen TNI Lodewijk Freidrich Paulus. Seluruh komando berada di tangan Lodeijk Freidrich Paulus. Jaminan keamanan KTT APEC di Bali, kata dia, menjadi pertaruhan seberapa jauh performance TNI dan Polri di mata dunia internasional.
"Kalian semua akan menjadi representasi postur TNI dan Polri, untuk itu kita harus bisa menampikan pengamanan yang prima dan lancar,“ tegas dia.
(rsa)