RK & Oded ziarah ke makam pendiri kota Bandung
A
A
A
Sindonews.com – Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (RK), bersama wakilnya Oded M Danial, pagi ini berziarah ke makam para pendiri Kota Bandung. Kegiatan itu merupakan rangkaian acara memperingati hari jadi Kota Bandung yang ke-203 tahun.
Ditemui usai berziarah, RK mengungkapkan, kegiatan ziarah kali ini selain sebagai rangkaian HUT juga sebagai momentum untuk mengennang sejarah Kota Bandung yang dianggapnya sangat luar biasa.
“Sejarah Kota Bandung ini sangat luar biasa. Dari RA Wiranatakusumah I (satu) yang menjadi Bupati Dayeuhkolot, lalu lahir Bandung modern oleh anaknya RA Wiranatakusumah II (dua), dan saya kira sebagai warga negara yang baik kita tidak boleh melupakan sejarah,” tuturnya, Selasa (24/9/2013).
RK teringat akan ucapan Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno, yang menyebutkan jika seseorang jangan sekali-kali melupakan sejarah, atau biasa kita kenal dengan ungkapan Jas Merah.
Selain itu, dengan berziarah dirinya bisa memahami jika banyak orang-orang hebat dan luar biasa yang membangun Kota Bandung.
“Oleh karena itu kita ambil hikmahnya sebagai generasi baru yang memimpin Kota Bandung, tentunya kehormatan terbaik terhadap yang mendahului adalah, membangun cita2 bandung harus lebih mulia dan bermartabat dengan cara-cara baru,” jelasnya.
Selain berziarah ke makam RA Wiranatakusumah dan keluarganya, juga pahlawan nasional seperti Inggit Garnasih di Karang Anyar. RK bersama rombongan juga sempat berziarah ke makam pendiri Bandung lainnya di Dalem Kaum.
Khusus untuk di Dalem Kaum, RK mengaku akan segara melakukan perbaikan. Pasalnya, akses masuk ke makam dirasakannya kurang nyaman untuk peziarah.
“Mungkin nanti yang Dalem Kaum akan coba saya perbaiki akses masuknya. Karena aksesnya agak kurang enak. Kalau ini (Karang Anyar) enak, bersih, terhormat. Kalau yang disana masuknya kurang enak,” katanya.
Sementara itu, Juru Pelihara Makam Karang Anyar, Kardi (64), mengungkapkan jumlah makam yang ada ditempanya mengabdi mencapai 1.200 makam.
Selain makam pendiri Bandung, ditempat tersebut juga terdapat makam para mantan bupati di Jabar.
“Ada makam mantan bupati Garut dan Tasikmalaya. Disebalah pojok juga ada makam keluarga dari Palembang,” terangnya.
Namun dari sekian banyak makam yang ada, makam Inggit Ganarsih lah yang paling banyak dikunjungi. “Paling banyak makam Ibu Inggit. Ada keluarga, warga biasa, sampai anak-anak sekolah,” tutupnya.
Ditemui usai berziarah, RK mengungkapkan, kegiatan ziarah kali ini selain sebagai rangkaian HUT juga sebagai momentum untuk mengennang sejarah Kota Bandung yang dianggapnya sangat luar biasa.
“Sejarah Kota Bandung ini sangat luar biasa. Dari RA Wiranatakusumah I (satu) yang menjadi Bupati Dayeuhkolot, lalu lahir Bandung modern oleh anaknya RA Wiranatakusumah II (dua), dan saya kira sebagai warga negara yang baik kita tidak boleh melupakan sejarah,” tuturnya, Selasa (24/9/2013).
RK teringat akan ucapan Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno, yang menyebutkan jika seseorang jangan sekali-kali melupakan sejarah, atau biasa kita kenal dengan ungkapan Jas Merah.
Selain itu, dengan berziarah dirinya bisa memahami jika banyak orang-orang hebat dan luar biasa yang membangun Kota Bandung.
“Oleh karena itu kita ambil hikmahnya sebagai generasi baru yang memimpin Kota Bandung, tentunya kehormatan terbaik terhadap yang mendahului adalah, membangun cita2 bandung harus lebih mulia dan bermartabat dengan cara-cara baru,” jelasnya.
Selain berziarah ke makam RA Wiranatakusumah dan keluarganya, juga pahlawan nasional seperti Inggit Garnasih di Karang Anyar. RK bersama rombongan juga sempat berziarah ke makam pendiri Bandung lainnya di Dalem Kaum.
Khusus untuk di Dalem Kaum, RK mengaku akan segara melakukan perbaikan. Pasalnya, akses masuk ke makam dirasakannya kurang nyaman untuk peziarah.
“Mungkin nanti yang Dalem Kaum akan coba saya perbaiki akses masuknya. Karena aksesnya agak kurang enak. Kalau ini (Karang Anyar) enak, bersih, terhormat. Kalau yang disana masuknya kurang enak,” katanya.
Sementara itu, Juru Pelihara Makam Karang Anyar, Kardi (64), mengungkapkan jumlah makam yang ada ditempanya mengabdi mencapai 1.200 makam.
Selain makam pendiri Bandung, ditempat tersebut juga terdapat makam para mantan bupati di Jabar.
“Ada makam mantan bupati Garut dan Tasikmalaya. Disebalah pojok juga ada makam keluarga dari Palembang,” terangnya.
Namun dari sekian banyak makam yang ada, makam Inggit Ganarsih lah yang paling banyak dikunjungi. “Paling banyak makam Ibu Inggit. Ada keluarga, warga biasa, sampai anak-anak sekolah,” tutupnya.
(lns)