Bendungan Gerak Tempe atasi kekurangan air di Wajo
A
A
A
Sindonews.com - Bendungan Gerak Tempe, yang terletak di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), dipastikan dapat mengatasi kekurangan air di Wajo.
Menurut Menteri PU Djoko Kirmanto, dengan adanya bendungan tersebut, maka suplai air PDAM Kota Sengkang (Kabupaten Wajo), bisa lancar saat musim kemarau. "Air baku PDAM bisa mengambil air Hulu Bendungan Gerak minimal 500 liter/detik," ujar Djoko, usai mengikuti Persemian Tujuh Jembatan di Maros, Sabtu (21/9/2013).
Bendungan gerak ini, kata Djoko, adalah suatu jenis bangunan air yang melintang sungai dan membendung aliran Sungai Cenranae pada musim kemarau, dalam rangka mempertahankan muka air Danau Tempe pada evaluasi tertentu agar bisa dimanfaatkan berbagai keperluan.
Pembangunannya sendiri dimulai pada tahun 2010 dan berakhir pada tahun 2012, dengan total anggaran sekitar Rp142,86 miliar, melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Ditjen SDA Kementrian PU.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, pihaknya sangat berterimakasih dengan pembangunan tujuh jembatan dan juga Bendungan Gerak Tempe tersebut. Menurut dia, jalan sangat menopang perekonomian di Sulsel dan bisa mengurai Inflasi.
“Sulsel akan jadi contoh nasional,” ungkap Syahrul.
Dia juga menyebutkan bahwa, dengan akses jalan yang baik dalam 100 hari pendapatan dari beras Sulsel sudah mencapai Rp3-7 triliun khusus dari produksi beras Sulsel.
Menurut Menteri PU Djoko Kirmanto, dengan adanya bendungan tersebut, maka suplai air PDAM Kota Sengkang (Kabupaten Wajo), bisa lancar saat musim kemarau. "Air baku PDAM bisa mengambil air Hulu Bendungan Gerak minimal 500 liter/detik," ujar Djoko, usai mengikuti Persemian Tujuh Jembatan di Maros, Sabtu (21/9/2013).
Bendungan gerak ini, kata Djoko, adalah suatu jenis bangunan air yang melintang sungai dan membendung aliran Sungai Cenranae pada musim kemarau, dalam rangka mempertahankan muka air Danau Tempe pada evaluasi tertentu agar bisa dimanfaatkan berbagai keperluan.
Pembangunannya sendiri dimulai pada tahun 2010 dan berakhir pada tahun 2012, dengan total anggaran sekitar Rp142,86 miliar, melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Ditjen SDA Kementrian PU.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, pihaknya sangat berterimakasih dengan pembangunan tujuh jembatan dan juga Bendungan Gerak Tempe tersebut. Menurut dia, jalan sangat menopang perekonomian di Sulsel dan bisa mengurai Inflasi.
“Sulsel akan jadi contoh nasional,” ungkap Syahrul.
Dia juga menyebutkan bahwa, dengan akses jalan yang baik dalam 100 hari pendapatan dari beras Sulsel sudah mencapai Rp3-7 triliun khusus dari produksi beras Sulsel.
(kri)