Jumlah menurun, penelitian siswa DIY terbanyak

Jum'at, 20 September 2013 - 19:46 WIB
Jumlah menurun, penelitian...
Jumlah menurun, penelitian siswa DIY terbanyak
A A A
Sindonews.com - Hasil penelitian siswa DIY yang dinyatakan lolos ke babak final Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2013 menurun.

Dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 28 penelitian, tahun ini hanya ada 18 naskah penelitian yang dinyatakan lolos.

"Jumlah naskah penelitian yang kami kirimkan memang sama dengan tahun lalu yakni sekitar 160 naskah. Tapi setelah diseleksi ternyata hanya 18 yang lolos. Tapi kami tetap optimis dan bangga karena DIY menduduki peringkat pertama naskah terbanyak yang berhasil lolos," ujar Koordinator sekaligus pembimbing peserta OPSI DIY Zaenal Jumat (20/9/2013).

Ditemui di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY saat persiapan menuju final OPSI 2013, Zaenal menuturkan, jumlah karya terbanyak kedua ialah Jateng dengan 17 naskah, disusul Jatim dengan 11 naskah.

Memang jika dilihat dari segi kualitas penelitian, kasus-kasus penelitian siswa tingkat SMA/SMK DIY di OPSI tahun ini lebih baik dari tahun lalu.

Namun, penurunan jumlah naskah yang lolos tersebut menurutnya lebih dikarenakan makin berkembangnya pula siswa-siswa dari daerah lain.

"Pada penelitian tahun ini kami menekankan agar siswa meneliti sesuatu yang mampu memberikan manfaat, tidak hanya sekedar selesai penelitian selesai pula disitu. Dan ternyata mereka mampu. Kami sendiri menargetkan mampu kembali menyabet juara umum seperti empat tahun terakhir," katanya.

Zaenal menuturkan, pada final OPSI yang akan dilaksanakan 21-27 Oktober 2013 di Jakarta itu nantinya akan ada 92 tim dari seluruh Indonesia.

Kategori penelitian sendiri dikelompokan menjadi tiga bidang lomba, yakni sains dasar (matematika, fisika, kima, biologi), sains terapan (kesehatan, pertanian, informatika, mesin dan elektronika serta ekologi) serta ilmu pengetahuan sosial dan humaniora (ekonomi dan manajemen, sejarah dan budaya, bahasa sastra dan seni, pendidikan dan psikologi serta sosiologi dan antropologi).

"Dari sisi keberagaman, jenis penelitian siswa kami lebih variatif. Seperti penelitian yang dilakukan siswa SMA Negeri 1 Godean yang mengajukan judul penelitian Tuli Gangguan Wicara Software Aplikasi Bergambar Berbasis Android untuk Komunikasi Tunawicara-Tunarungu menjadi satu-satunya peserta untuk kategori informatika," ungkap Zaenal.

Dengan pembekalan secara rutin diharapkan, para siswa DIY tersebut bisa meraih medali minimal sama dengan perolehan OPSI tahun lalu yakni dua emas, empat perak, satu perunggu dan empat penghargaan terbaik serta bisa menjadi satu-satunya daerah yang mampu meraih juara umum lima tahun berturut-turut.

Sementara itu, Siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta Kharisma Safitri Nur Indahsari menuturkan, telah mempersiapkan diri menghadapi penilaian di Jakarta, utamanya pada tahap presentasi karya.

Bersama Swandika Ayumarta Larasati, Kharisma membawa hasil penelitian mereka tentang Terapi Pengembangan Hobi bagi pasien gangguan kesehatan jiwa.

"Kami tidak memiliki target khusus. Target kami adalah memberikan yang terbaik. Menang atau tidak, yang terpenting kami sudah berusaha," ujarnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9324 seconds (0.1#10.140)