Gedung perpustakaan rubuh, lukai 8 siswa

Kamis, 19 September 2013 - 17:38 WIB
Gedung perpustakaan...
Gedung perpustakaan rubuh, lukai 8 siswa
A A A
Sindonews.com - Gedung perpustakaan sekolah di SMA 8 Mandai, Kabupaten Maros, tiba-tiba runtuh bersamaan dengan adanya angin kencang. Kejadian yang terjadi sekitar pukul 12.15 wita itu, sontak mengagetkan sejumlah siswa yang tengah berada di sekitar gedung.

Saat kejadian, para siswa sedang megantre untuk mengambil air wudu. Akibat peristiwa itu, 8 siswa terkena reruntuhan bangunan. Empat diantaranya mengalami luka parah sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Salewangang Maros. Sedang empat lainnya yang mengalami luka ringan dilarikan ke puskesmas.

Umumnya, siswa yang mengalami luka berat terkena reruntuhan bangunan gedung. Dua diantaranya mengalami luka di kepala. Keempat korban yakni Irfan siswa kelas 10.2, Amirullah siswa kelas 10.2, Agus Yusuf siswa ke 11 IPA 1, dan Abdullah Fani kelas 11. Sementara siswa yang luka ringan adalah Ahmad Rizaldi, Rahman Budiman, Riyan andika, dan Darwis.

Menurut mengakuan Abdullah Fani, saat kejadian dia bersama teman-temannya sedang mengantre untuk wudu. Saat itu, terasa ada angin kencang. Tiba-tiba, gedung yang sedang dalam pembangunan runtuh dan melukai beberapa siswa.

"Saya enggak menduga kalau seperti itu, tiba-tiba bangunan itu runtuh. Saya sadar saat ada dibawa rerutuhan bangunan," ujar Abdullah, kepada wartawan, di ruang IGD RSUD Salewangang, Kamis (19/9/2013).

Menurut Kepala Desa Tenrigangkae Wahyu Febry, bangunan itu baru sebulan di bangun. Pembangunannya sendiri masih berjalan. Dia sendiri membantah isu yang menyatakan robohnya bangunan sekolah itu dikarenakan getaran dari pesawat.

"Bukan karena pesawat, tapi gara-gara angin. Ini semua karena bangunan itu baru di bangun. Saat ini, seluruh pekerja sedang diperiksa di Kapolsek Mandai," jelasnya.

Ditemui terpisah, Kepala Sekolah SMA 8 Mandai Baharuddin menjelaskan, apa yang terjadi di sekolahnya merupakan suatu musibah. Terkait kejadian itu, pihak sekolah akan menanggung seluruh biaya pengobatan siswanya.

"Ini musibah, karena selama ini belum pernah ada kejadian seperti ini. Kami siap bertanggung jawab atas musibah itu," sebutnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5409 seconds (0.1#10.140)