Disidak, Kadis Pelayanan Pajak Bandung curhat
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Dinas Pelayanan Pajak (Kadisyanjak) Dandan Riza Wardhana curhat kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kantornya.
Dalam curhatannya, dia mengeluhkan perolehan pajak air tanah yang masih kecil. "Karena target nilai pajak air tanah meningkat, perolehan minim," ucap Dandan, di ruang rapat Disyanjak, Rabu (18/9/2013).
"Namun sampai saat ini, BPLH (Badan Pengelola Lingkungan Hidup) sebagai leading sector belum ada formula. Untuk penghitungan mekanisme pajak air tanah, kami harap segera ada," tambahnya.
Untuk perolehan pajak Bea Pengelolaan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB), juga disebutnya menurun. Karena pelayanan pajak menjadi lebih lama.
"Validasi data prosesnya bukan di kita. Tapi di BPPT, jadinya itu akan diintrospeksi," kata Dandan yang juga menuturkan pendapatan asli daerah dari pajak sekitar Rp1,3 triliun.
Sekretaris daerah pun menginstruksikan dibuatkan edaran untuk segera membuat pusat validasi data. Hasil pendataan seluruh keperluan, bukan hanya pajak.
Dalam curhatannya, dia mengeluhkan perolehan pajak air tanah yang masih kecil. "Karena target nilai pajak air tanah meningkat, perolehan minim," ucap Dandan, di ruang rapat Disyanjak, Rabu (18/9/2013).
"Namun sampai saat ini, BPLH (Badan Pengelola Lingkungan Hidup) sebagai leading sector belum ada formula. Untuk penghitungan mekanisme pajak air tanah, kami harap segera ada," tambahnya.
Untuk perolehan pajak Bea Pengelolaan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB), juga disebutnya menurun. Karena pelayanan pajak menjadi lebih lama.
"Validasi data prosesnya bukan di kita. Tapi di BPPT, jadinya itu akan diintrospeksi," kata Dandan yang juga menuturkan pendapatan asli daerah dari pajak sekitar Rp1,3 triliun.
Sekretaris daerah pun menginstruksikan dibuatkan edaran untuk segera membuat pusat validasi data. Hasil pendataan seluruh keperluan, bukan hanya pajak.
(san)