Pulang sekolah, pelajar SD tewas terlindas tronton

Senin, 16 September 2013 - 19:11 WIB
Pulang sekolah, pelajar SD tewas terlindas tronton
Pulang sekolah, pelajar SD tewas terlindas tronton
A A A
Sindonews.com - Nahas dialami bocah yang merupakan palajar SDN Krasak, Ahmad Fajar Asarif (8), warga RT 4 RW 2, Desa Krasak, Kecamatan Pecanangan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng).

Ahmad tewas tergilas truk tak lama setelah bel pulang berbunyi. Ia tak sendiri, temannya Satria Romadon (8), turut menjadi korban kecelakaan meski tak separah Ahmad.

Lokasi SDN Krasak memang berada di pinggir Jalan Raya Jepara – Kudus. Sesaat sebelum kejadian, bel tanda pelajaran sekolah di SDN Krapyak baru saja berdentang. Ahmad Fajar Asarif dan teman-temannya pun berhamburan keluar dari sekolah untuk pulang ke rumahnya masing-masing.

Ahmad Fajar Asarif, Satria Romadon dan teman-temannya pun melaju beriringan dengan menaiki sepeda angin masing-masing di pinggir Jalan Raya Jepara – Kudus.

Diduga kuat, sepeda korban bersenggolan dengan sepeda milik temannya. Sehingga ia pun langsung jatuh ke badan jalan. Dan nahasnya pada saat yang bersamaan melaju truk tronton dengan nomor polisi B 9639 PZ yang disopiri Sukadi (48), warga RT 2 RW 1 Desa Padaran Rembang.

“Tiba-tiba warga yang teriak kalau ada anak masuk ke bawah truk saya,” kata Sukadi, saat dimintai keterangan oleh polisi, Senin (16/9/2013).

Sukadi pun turun dari truk tronton yang disopirinya. Ia pun kaget ternyata Ahmad Fajar Asarif sudah bersimbah darah karena badannya terlindas roda bagian belakang truk trontonnya.

Sukadi berharap tidak dijadikan tersangka seiring laka lantas ini. Ia mengaku saat lewat di lokasi kejadian, memang ramai anak-anak sekolah yang pulang di pinggir jalan. Tapi ia tidak begitu memperhatikan karena fokus melihat jalanan di depan. Ia mengaku tak mampu berbuat banyak untuk menghindar karena pelajar SD itu tiba-tiba terlindas roda bagian belakang trontonnya.

“Saya yakin berjalan pelan karena jalan waktu itu cukup padat. Kecepatan truk kira-kira 30 sampai 40 kilometer per jam. Saya tidak tahu apakah korban senggolan dengan temannya atau bagaimana sehingga terlindas truk,’’ ucapnya.

Sukadi mengaku saat kejadian dalam kondisi fit. Sebab meski sebelumnya menempuh perjalanan panjang dari Jawa Timur menuju Jepara, namun ia sudah beristirahat cukup.

Senin (16/9) dini hari sekitar pukul 03.30 WIB ia sampai di Ngabul, Tahunan, Jepara untuk mengirim semen. Setelah itu, ia istirahat. Dan pukul 11.30 WIB ia berniat pulang ke Rembang.

“Kalau kondisi badan saya tidak ada masalah,” paparnya.

Sementara itu, Kanit Laka Satlantas Polres Jepara Iptu Tyas Widya A, mengatakan pihaknya langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian. Sejumlah saksi juga sudah dimintai keterangan.

Sedang barang bukti berupa truk dan sepeda angin milik korban sudah diamankan di Polsek Kota. Korban meninggal dunia, kata Tyas langsung dibawa ke RSUD RA Kartini Jepara. Sedang korban luka juga dibaw ake rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.

“Saat ini sopir truk masih berstatus saksi. Ia juga masih kami periksa terkait peristiwa ini. Dari temuan-temuan di TKP, akan dianalisa sebelum diambil kesimpulan,” jelasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5651 seconds (0.1#10.140)