Kepolisian Sulselbar dikecoh bandar narkoba
A
A
A
Sindonews.com - Aparat kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) dikecoh oleh LJ, pemilik sabu seberat 9,4 kilogram, di Kabupaten Sidrap. Setiap akan ditangkap, dia selalu berpindah tempat persembunyian.
"Kami masih mengejarnya. LJ ini sudah beberapa kali berpindah-pindah kabupaten, tetapi tetap masih berada di Sulsel," ujar Kasat Narkoba Polres Sidrap AKP Andarias, kepada wartawan, Senin (16/9/2013).
Ditambahkan dia, keterangan dari LJ ini sangat diharapkan petugas untuk membongkar sindikat narkotika asal Malaysia yang masuk ke Sulsel. Dia pun menyebutkan, pria yang menjadi buruan nomor wahid Polres Sidrap ini diketahui hanyalah kaki tangan dari jaringan narkotika internasional.
Informasi yang dihimpun, sedikitnya LJ telah mendapatkan dua kali pengiriman serbuk sabu asal Malaysia. "Ini adalah sindikat narkotika. Makanya LJ adalah kunci kita untuk membongkar siapa-siapa orang di balik kasus ini," terangnya.
Diberitakan, dari hasil penangkapan gabungan petugas pada Rabu 28 Agustus 2013, diamankan narkotika jenis sabu sebanyak 9,4 kilogram, di salah satu rumah, di Kelurahan Benteng, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap.
Dari hasil penggeledahan yang dilakukan selama dua jam, petugas mengamankan tiga orang yang diduga sebagai pemilik serbuk tersebut. Masing-masing Hasnani alias Nani, Nana Binti Larapaung, dan Hardianto alias Hadi. Ketiganya diciduk di dua TKP berbeda.
Namun belakangan diketahui, ketiga orang itu sebagai kaki tangan bandar besar yang saat ini masih dikejar aparat gabungan.
Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi menyebutkan, pihak Polda dan BNN tetap memantau dan membantu mengembangkan kasus temuan sabu 9,4 Kg itu. Menurutnya, kasus ini menjadi atensi dari pimpinan polri untuk dituntaskan.
"Kita masih backup pengejarannya. Kalau LJ sudah tertangkap, ini bisa membuka siapa-siapa saja yang berperan dalam peredaran narkoba asal Malaysia ini," tegasnya.
"Kami masih mengejarnya. LJ ini sudah beberapa kali berpindah-pindah kabupaten, tetapi tetap masih berada di Sulsel," ujar Kasat Narkoba Polres Sidrap AKP Andarias, kepada wartawan, Senin (16/9/2013).
Ditambahkan dia, keterangan dari LJ ini sangat diharapkan petugas untuk membongkar sindikat narkotika asal Malaysia yang masuk ke Sulsel. Dia pun menyebutkan, pria yang menjadi buruan nomor wahid Polres Sidrap ini diketahui hanyalah kaki tangan dari jaringan narkotika internasional.
Informasi yang dihimpun, sedikitnya LJ telah mendapatkan dua kali pengiriman serbuk sabu asal Malaysia. "Ini adalah sindikat narkotika. Makanya LJ adalah kunci kita untuk membongkar siapa-siapa orang di balik kasus ini," terangnya.
Diberitakan, dari hasil penangkapan gabungan petugas pada Rabu 28 Agustus 2013, diamankan narkotika jenis sabu sebanyak 9,4 kilogram, di salah satu rumah, di Kelurahan Benteng, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap.
Dari hasil penggeledahan yang dilakukan selama dua jam, petugas mengamankan tiga orang yang diduga sebagai pemilik serbuk tersebut. Masing-masing Hasnani alias Nani, Nana Binti Larapaung, dan Hardianto alias Hadi. Ketiganya diciduk di dua TKP berbeda.
Namun belakangan diketahui, ketiga orang itu sebagai kaki tangan bandar besar yang saat ini masih dikejar aparat gabungan.
Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi menyebutkan, pihak Polda dan BNN tetap memantau dan membantu mengembangkan kasus temuan sabu 9,4 Kg itu. Menurutnya, kasus ini menjadi atensi dari pimpinan polri untuk dituntaskan.
"Kita masih backup pengejarannya. Kalau LJ sudah tertangkap, ini bisa membuka siapa-siapa saja yang berperan dalam peredaran narkoba asal Malaysia ini," tegasnya.
(san)