Polisi sering diteror, Polda Jabar akan gencarkan razia
A
A
A
Sindonews.com - Polda Jawa Barat siaga penuh untuk mengantisipasi adanya kemungkinan teror atau tindakan kriminal yang akan meresahkan rakyat Jawa Barat. Razia digelar di sejumlah wilayah yang dinilai rawan teror atau tindakan kriminal lainnya.
"Seluruh Jawa Barat kita siapkan operasi di tempat dan jam-jam rawan," ujar Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suhardi Alius, di DPRD Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (16/9/2013).
Disinggung kemungkinan ada penyebaran rompi anti peluru bagi polisi menyusul beberapa penembakan polisi, Suhardi menanggapinya dengan tenang. Menurutnya, hal itu tidak perlu disampaikan secara khusus. Sebab polisi sudah punya protap untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan.
"Yang penting kita akan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat," tegasnya.
Menurutnya, polisi berkewajiban memberi pelayanan kepada masyarakat meski saat ini polisi terbilang sering diteror. Salah satunya membuat masyarakat merasa aman dan nyaman.
"Ketika ada kejadian (menimpa polisi saat bertugas) itu merupakan konsekuensi tugas," tutur Suhardi.
Disinggung soal tindakan kriminalitas yang menggunakan senjata api, polisi akan menindak tegas pelakunya. Termasuk di dalamnya melakukan tembak di tempat kepada pelaku.
"Tapi kan ada prosedurnya dalam penggunaan senjata api, kita melakukan penembakan juga ada prosedur. Itu sifatnya melumpuhkan (pelaku), tidak mematikan," kata Suhardi.
"Seluruh Jawa Barat kita siapkan operasi di tempat dan jam-jam rawan," ujar Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suhardi Alius, di DPRD Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (16/9/2013).
Disinggung kemungkinan ada penyebaran rompi anti peluru bagi polisi menyusul beberapa penembakan polisi, Suhardi menanggapinya dengan tenang. Menurutnya, hal itu tidak perlu disampaikan secara khusus. Sebab polisi sudah punya protap untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan.
"Yang penting kita akan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat," tegasnya.
Menurutnya, polisi berkewajiban memberi pelayanan kepada masyarakat meski saat ini polisi terbilang sering diteror. Salah satunya membuat masyarakat merasa aman dan nyaman.
"Ketika ada kejadian (menimpa polisi saat bertugas) itu merupakan konsekuensi tugas," tutur Suhardi.
Disinggung soal tindakan kriminalitas yang menggunakan senjata api, polisi akan menindak tegas pelakunya. Termasuk di dalamnya melakukan tembak di tempat kepada pelaku.
"Tapi kan ada prosedurnya dalam penggunaan senjata api, kita melakukan penembakan juga ada prosedur. Itu sifatnya melumpuhkan (pelaku), tidak mematikan," kata Suhardi.
(rsa)