Pasca bentrok, pengamanan pengungsi Syiah Sampang diperketat
A
A
A
Sindonews.com - Pengungsi Syiah Sampang, Madura di Rumah Susun Puspa Agro Jemundo Taman Sidoarjo hari ini dijaga ketat puluhan personel TNI dan Polri.
Pengamanan dari Polres Sidoarjo dan Kodim 0816 ini dikerahkan menyusul bentrok Sunni- Syiah di Puger, Jember menewaskan satu orang.
Mereka mengantisipasi kemungkinan bentrok akan merembet dari Jember ke lokasi pengungsian warga Syiah yang berasal dari Sampang Madura itu.
Para personel disiagakan di pintu masuk dan seluruh tamu yang datang ke rusun diperiksa di pos penjagaan. Tak terkecuali wartawan yang ingin meliput kegiatan pengungsian juga diperiksa.
"Kami kerahkan anggota untuk melakukan pengamanan di sini, biasaya hanya satu sampai dua orang kali ini, dalam sehari kita kerahkan 18 personel, petugas yang siaga 24 jam," jelas Kapolsek Taman Kompol Eddi Siswanto, Kamis (12/9/2013).
Menurut Eddi, pengamanan itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi gangguan keamanan dampak dari bentrok Sunni-Syiah di Jember menyebabkan nyawa melayang dan kerugian materiil.
Sementara itu, kegiatan para pengungsi di Rusun Puspa Agro Jemundo sendiri tampak normal.
Kegiatan para pengungsi itu seolah tidak terpengaruh oleh kabar bentrok Sunni-Syiah di Jember.
Saat ini ada sekitar 168 warga yang tinggal di rusun itu. Mereka tidak ingin terlibat dan campur tangan masalah Sunni dan Syiah di Jember.
Pengamanan dari Polres Sidoarjo dan Kodim 0816 ini dikerahkan menyusul bentrok Sunni- Syiah di Puger, Jember menewaskan satu orang.
Mereka mengantisipasi kemungkinan bentrok akan merembet dari Jember ke lokasi pengungsian warga Syiah yang berasal dari Sampang Madura itu.
Para personel disiagakan di pintu masuk dan seluruh tamu yang datang ke rusun diperiksa di pos penjagaan. Tak terkecuali wartawan yang ingin meliput kegiatan pengungsian juga diperiksa.
"Kami kerahkan anggota untuk melakukan pengamanan di sini, biasaya hanya satu sampai dua orang kali ini, dalam sehari kita kerahkan 18 personel, petugas yang siaga 24 jam," jelas Kapolsek Taman Kompol Eddi Siswanto, Kamis (12/9/2013).
Menurut Eddi, pengamanan itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi gangguan keamanan dampak dari bentrok Sunni-Syiah di Jember menyebabkan nyawa melayang dan kerugian materiil.
Sementara itu, kegiatan para pengungsi di Rusun Puspa Agro Jemundo sendiri tampak normal.
Kegiatan para pengungsi itu seolah tidak terpengaruh oleh kabar bentrok Sunni-Syiah di Jember.
Saat ini ada sekitar 168 warga yang tinggal di rusun itu. Mereka tidak ingin terlibat dan campur tangan masalah Sunni dan Syiah di Jember.
(lns)