Pemkab Bone diminta tertibkan terminal liar
A
A
A
Sindonews.com - Tidak maksimalnya sejumlah sopir bongkar muat penumpang di Terminal Petta Ponggawae, Kabupaten Bone mengakibatkan para sopir khususnya angkutan perkotaan Watampone mengeluh. Pasalnya pendapatan mereka turun drastis sejak dialihkan Terminal Petta Ponggawae ini.
Sopir angkot jurusan Bajoe, Halim mengatakan jika di terminal Petta Ponggawae penumpang kurang akibat banyaknya angkutan pedesaan (Angdes) yang tidak masuk ke terminal. Selain itu, Angdes juga masuk dalam kota dengan mengantarkan penumpang sampai ke tujuannya.
"Kami hampir tidak dapat penumpang di terminal, kalau ada hanya 3-4 orang saja setiap hari, dan ini perlu ketegasan pemerintah untuk menertibkan," keluhnya ketika ditemui di Terminal Petta Ponggawae, Kabupaten Bone, Selasa (10/9/2013).
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Darat Dinas Perhubungan Kabupaten Bone, Irwan mengakui jika di sejumlah titik terminal liar masih ditemukan seperti di Jalan Gatot Subroto atau depan SMAN 2 Watampone jurusan Bone Selatan, di Lingkungan Cabalu Kelurahan Mattirowalie jurusan Bone Utara dan Palakka Jurusan Bone Barat. Kendati demikian, untuk menertibkan itu sudah menjadi tugas Kepolisian untuk melakukan penilangan.
"Kita sudah lakukan sosialisasi tapi mereka masih belum juga masuk dalam terminal," kata Irwan.
Sekretaris Organisasi Angkutan Darat (Organda) Bone, Jamal Idris mengatakan pihaknya bersama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) ke jalan melakukan sosialisasi kepada seluruh jurusan mobil baik angkot, angdes dan AKDP.
"Jumlah mobil angkutan umum yang kita catat tahun 2010 kemarin berkisar 1.300-an, dan kini sudah tidak mencapai 50 persen yang beroperasi," katanya.
Sopir angkot jurusan Bajoe, Halim mengatakan jika di terminal Petta Ponggawae penumpang kurang akibat banyaknya angkutan pedesaan (Angdes) yang tidak masuk ke terminal. Selain itu, Angdes juga masuk dalam kota dengan mengantarkan penumpang sampai ke tujuannya.
"Kami hampir tidak dapat penumpang di terminal, kalau ada hanya 3-4 orang saja setiap hari, dan ini perlu ketegasan pemerintah untuk menertibkan," keluhnya ketika ditemui di Terminal Petta Ponggawae, Kabupaten Bone, Selasa (10/9/2013).
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Darat Dinas Perhubungan Kabupaten Bone, Irwan mengakui jika di sejumlah titik terminal liar masih ditemukan seperti di Jalan Gatot Subroto atau depan SMAN 2 Watampone jurusan Bone Selatan, di Lingkungan Cabalu Kelurahan Mattirowalie jurusan Bone Utara dan Palakka Jurusan Bone Barat. Kendati demikian, untuk menertibkan itu sudah menjadi tugas Kepolisian untuk melakukan penilangan.
"Kita sudah lakukan sosialisasi tapi mereka masih belum juga masuk dalam terminal," kata Irwan.
Sekretaris Organisasi Angkutan Darat (Organda) Bone, Jamal Idris mengatakan pihaknya bersama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) ke jalan melakukan sosialisasi kepada seluruh jurusan mobil baik angkot, angdes dan AKDP.
"Jumlah mobil angkutan umum yang kita catat tahun 2010 kemarin berkisar 1.300-an, dan kini sudah tidak mencapai 50 persen yang beroperasi," katanya.
(kri)