Bappenas ingatkan pemerataan pendidikan & kesehatan di Jabar
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, menghadiri Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018 Jawa Barat, di Hotel Horison, Kota Bandung.
"Terkait pendidikan, di Jawa Barat itu mohon perhatian terutama di dalam pemerataan, termasuk pemerataan kualitas," ujar Armida, kepada wartawan, di Bandung, Selasa (10/9/2013).
Ditambahkan dia, pemerataan itu merupakan upaya menuju Pendidikan Menengah Universal (PMU). "PMU itu kan 12 tahun, tapi bagaimana juga diperhatikan pemerataan, lalu kurikulum nasional mulai diimplementasikan di beberapa sekolah yang sudah siap," jelasnya.
Persiapan lainnya adalah perbaikan sarana dan prasarana sekolah hingga peningkatan kualitas guru. Bahkan pada 2014, dia berharap tidak ada lagi ruang kelas yang rusak.
Hal terpenting lain yang harus diperhatikan adalah kesehatan. Menurutnya, angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi, serta kurangnya gizi balita di Jawa Barat masih sangat tinggi. Padahal, hal itu merupakan kebijakan primer yang harusnya berjalan baik.
Harus ada beberapa program yang dijalankan Pemprov Jawa Barat agar pelayanan kesehatan berjalan baik. "Di Jawa Barat misalnya dokter kurang (di daerah tertentu). Ini harus lebih merata dengan kualitas yang lebih baik," kata Armida.
Tapi secara khusus dia mengapresiasi berbagai indrastruktur yang ada di Jawa Barat. "Infrastruktur untuk konektivitas ini alhamdulillah Jawa Barat itu kalau infrastruktur nasional banyak sekali, dan satu-dua tahun ke depan akan selesai. Bahkan ada yang baru," ungkapnya.
Beberapa infrastruktur yang akan segera diselesaikan diantaranya Tol Cisumdawu, Waduk Jatigede, Bandara Kertajati, dan Tol Cilamaya. Tapi dia juga menyoroti agar ada pemerataan pembangunan infrastruktur di daerah lain, misalnya seperti di Subang dan Majalengka. "Itu harus dipikirkan," imbaunya.
Sementara secara umum, dia berharap Pemprov Jawa Barat bisa segera menuntaskan dan menyusun RPJMD. "RPJMD ini mudah-mudahan bisa segera direalisasikan," tandasnya.
"Terkait pendidikan, di Jawa Barat itu mohon perhatian terutama di dalam pemerataan, termasuk pemerataan kualitas," ujar Armida, kepada wartawan, di Bandung, Selasa (10/9/2013).
Ditambahkan dia, pemerataan itu merupakan upaya menuju Pendidikan Menengah Universal (PMU). "PMU itu kan 12 tahun, tapi bagaimana juga diperhatikan pemerataan, lalu kurikulum nasional mulai diimplementasikan di beberapa sekolah yang sudah siap," jelasnya.
Persiapan lainnya adalah perbaikan sarana dan prasarana sekolah hingga peningkatan kualitas guru. Bahkan pada 2014, dia berharap tidak ada lagi ruang kelas yang rusak.
Hal terpenting lain yang harus diperhatikan adalah kesehatan. Menurutnya, angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi, serta kurangnya gizi balita di Jawa Barat masih sangat tinggi. Padahal, hal itu merupakan kebijakan primer yang harusnya berjalan baik.
Harus ada beberapa program yang dijalankan Pemprov Jawa Barat agar pelayanan kesehatan berjalan baik. "Di Jawa Barat misalnya dokter kurang (di daerah tertentu). Ini harus lebih merata dengan kualitas yang lebih baik," kata Armida.
Tapi secara khusus dia mengapresiasi berbagai indrastruktur yang ada di Jawa Barat. "Infrastruktur untuk konektivitas ini alhamdulillah Jawa Barat itu kalau infrastruktur nasional banyak sekali, dan satu-dua tahun ke depan akan selesai. Bahkan ada yang baru," ungkapnya.
Beberapa infrastruktur yang akan segera diselesaikan diantaranya Tol Cisumdawu, Waduk Jatigede, Bandara Kertajati, dan Tol Cilamaya. Tapi dia juga menyoroti agar ada pemerataan pembangunan infrastruktur di daerah lain, misalnya seperti di Subang dan Majalengka. "Itu harus dipikirkan," imbaunya.
Sementara secara umum, dia berharap Pemprov Jawa Barat bisa segera menuntaskan dan menyusun RPJMD. "RPJMD ini mudah-mudahan bisa segera direalisasikan," tandasnya.
(san)