Dinas PU Pengairan klaim 9 waduk di Jatim aman

Kamis, 05 September 2013 - 14:47 WIB
Dinas PU Pengairan klaim...
Dinas PU Pengairan klaim 9 waduk di Jatim aman
A A A
Sindonews.com - Musim kemarau yang melanda Jawa Timur membuat volume air di sejumlah waduk berkurang. Namun demikian, Dinas PU Pengairan Jawa Timur menyatakan sembilan waduk aman untuk kebutuhan air para petani.

"Tidak ada masalah soal kebutuhan air meski saat musim kemarau. Tahun ini memang hujannya mundur. Artinya, pada bulan Juli lalu masih hujan," kata Kepala Bidang (Kabid) Oprasional dan Pemeliharaan Dinas PU Pengairan Jawa Timur Sunoko, Kamis (5/9/2013).

Ia menjelaskan, di Jawa Timur terdapat sembilan waduk untuk mensuplai kebutuhan air di areal pertanian Jawa Timur. Setidaknya, persediaan air tersebut mencukupi kebutuhan petani hingga bulan November mendatang.

Waduk tersebut Waduk Sutami Karang Kates (Kapasitas 190 Juta Meter Kubik sekarang tinggal 99 Juta meter Kubik), Waduk Wlingi, Blitar (setiap hari terisi 1,28 Juta meter kubik), Waduk Wonorejo Tulung Agung (Kapasitas 105 Juta meter kubik sekarang tinggal 85 Juta meter kubik), Waduk Selorejo, Kediri (Kapasitas 39 Juta meter kubik sekarang tinggal 85 Juta Meter Kubik).

Waduk Bening, Nganjuk (Kapasitas 23 Juta meter kubik sekarang tinggal 14 juta Meter Kubik), Waduk Pondok, Madiu (kapaistas 23 Juta Meter Kubik sekarang tinggal 18 Juta Meter Kubik), Waduk Pacal, Bojonegoro (kapasitas 23 Juta Meter Kubik sekarang tinggal 8 Juta Meter Kubik), Waduk Gondang (Kapasitas 21 Juta meter kubik sekarang tinggal 17 juta Meter kubik) dan Waduk Prijetan (Kapasitas 9,45 Juta Meter kubik sekarang tinggal 5,7 Juta Meter Kubik).

"Berdasarkan ramalan dari BMKG hujan akan turun pada bulan Oktober. Sehingga, estimasi kebutuhan air untuk pertanian aman," tambah Sunoko.

Kata Sunoko, kekeringan yang melanda Jawa Timur saat ini tak separah tahun lalu. Sejumlah Sungai yang diperkirakan pada September ini sudah kering tapi ternyata masih mengalir. Seperti, Kali Porong yang tahun lalu kering saat ini masih ada aliran air. Sehingga, sejumlah petani yang bergantung pada aliran Sungai Porong tidak ada masalah.

"Belum ada laporan masuk soal kerusakan tanaman akibat kekeringan. Yang banyak adalah laporan kerusakan tanaman karen hama. Hal itu karena pola tanam petani di musim kemarau ini memang rentan serangan hama," jelasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1997 seconds (0.1#10.140)