HT 'bakar' semangat caleg Hanura Bali
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Hanura, Hary Tanoesoedibjo, memberikan pembekalan sekaligus memompa semangat semua caleg Partai Hanura se Provinsi Bali pagi ini.
Di hadapan ratusan caleg, HT sapaan akrabnya, mengingatkan bahwa Indonesia kelak bisa menjadi negara super power. Menurutnya, hal itu sesuai dengan potensi yang dimiliki bangasa Indonesia dengan populasi penduduk lebih dari 200 juta lebih.
“Lebih dari 50 persen tingkat usia produktif penduduk seharusnya bisa meningkatkan produktivitas ini patut kita syukuri,“ ujar HT saat memberi arahan pembekalan caleg se Bali, di Denpasar, Kamis (5/9/2013).
Iapun memaparkan jika saat ini tren pertumbuhan ekonomi dunia sudah beralih ke timur dan Asia. Maka itulah ia mendorong Indonesia yang memiliki basis SDM yang banyak dan mumpuni untuk mengambil bagian dari situasi tersebut.
“Sangat disayangkan kalau Indonesia tidak bisa menjadi negara super power karena kita memiliki semua potensi itu,“ tegasnya.
Hal itu diutarakannya lantaran kondisi Indonesia saat ini yang semakin carut marut. Dia mencontohkan bagaimana masalah korupsi yang masih tumbuh subur dan seperti mendarah daging di segala lini mata angin.
Di hadapan ratusan caleg, HT sapaan akrabnya, mengingatkan bahwa Indonesia kelak bisa menjadi negara super power. Menurutnya, hal itu sesuai dengan potensi yang dimiliki bangasa Indonesia dengan populasi penduduk lebih dari 200 juta lebih.
“Lebih dari 50 persen tingkat usia produktif penduduk seharusnya bisa meningkatkan produktivitas ini patut kita syukuri,“ ujar HT saat memberi arahan pembekalan caleg se Bali, di Denpasar, Kamis (5/9/2013).
Iapun memaparkan jika saat ini tren pertumbuhan ekonomi dunia sudah beralih ke timur dan Asia. Maka itulah ia mendorong Indonesia yang memiliki basis SDM yang banyak dan mumpuni untuk mengambil bagian dari situasi tersebut.
“Sangat disayangkan kalau Indonesia tidak bisa menjadi negara super power karena kita memiliki semua potensi itu,“ tegasnya.
Hal itu diutarakannya lantaran kondisi Indonesia saat ini yang semakin carut marut. Dia mencontohkan bagaimana masalah korupsi yang masih tumbuh subur dan seperti mendarah daging di segala lini mata angin.
(rsa)