Rp60 miliar untuk 200 kampus swasta
A
A
A
Sindonews.com - Pemprov Jawa Barat untuk tahun depan akan mengalokasikan dana sekira Rp60 miliar dalam APBD 2014 untuk bantuan kampus swasta di Jawa Barat.
Rencananya ada 200 kampus yang akan mendapat bantuan dengan besaran masing-masing Rp300 juta per kampus.
Kepala Bappeda Jawa Barat, Deny Juanda mengatakan program itu merupakan janji kampanye pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar. Sehingga setelah keduanya terpilih, janji itu akan direalisasikan.
"Maksimal per kampus akan mendapat Rp300 juta pada tahun 2014 nanti," kata Deny, Rabu (4/9/2013).
Dasar pemberian bantuan adalah agar kampus-kampus swasta jadi lebih baik, terutama dari segi ruang kelas. Sebab banyak kampus swasta yang kondisinya memprihatinkan.
"Itu bantuannya untuk pembangunan ruang kelas," ungkapnya.
Tapi ia menegaskan jika bantuan itu bukan itu kebutuhan operasional kampus. Karena kampus swasta menarik SPP dari mahasiswanya.
Bagi kampus yang membutuhkan bantuan itu, Deny mempersilakan yang bersangkutan mengajukan proposal permohonan bantuan ke Pemprov Jawa Barat.
"Pokoknya yang membutuhkan silakan diusulkan, masukkan proposalnya," imbaunya.
Dengan pemberian bantuan, ia berharap kualitas kampus swasta akan lebih baik. Sehingga para mahasiswa bisa belajar dengan nyaman dan berprestasi.
Selain bantuan untuk kampus, Pemprov Jawa Barat juga akan mengalokasikan anggaran pada APBD 2014 untuk riset bersama. Para dosen atau mahasiswa akan mendapat anggaran Rp30-50 juta per riset untuk tugas akhir kuliahnya.
Kuota bantuan itu rencananya untuk 1.000 orang. Tapi riset itu wajib memuat subjek tentang kejawabaratan. "Jadi Bappeda bisa menerima hasilnya untuk perbaikan (Jawa Barat)," tandas Deny.
Rencananya ada 200 kampus yang akan mendapat bantuan dengan besaran masing-masing Rp300 juta per kampus.
Kepala Bappeda Jawa Barat, Deny Juanda mengatakan program itu merupakan janji kampanye pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar. Sehingga setelah keduanya terpilih, janji itu akan direalisasikan.
"Maksimal per kampus akan mendapat Rp300 juta pada tahun 2014 nanti," kata Deny, Rabu (4/9/2013).
Dasar pemberian bantuan adalah agar kampus-kampus swasta jadi lebih baik, terutama dari segi ruang kelas. Sebab banyak kampus swasta yang kondisinya memprihatinkan.
"Itu bantuannya untuk pembangunan ruang kelas," ungkapnya.
Tapi ia menegaskan jika bantuan itu bukan itu kebutuhan operasional kampus. Karena kampus swasta menarik SPP dari mahasiswanya.
Bagi kampus yang membutuhkan bantuan itu, Deny mempersilakan yang bersangkutan mengajukan proposal permohonan bantuan ke Pemprov Jawa Barat.
"Pokoknya yang membutuhkan silakan diusulkan, masukkan proposalnya," imbaunya.
Dengan pemberian bantuan, ia berharap kualitas kampus swasta akan lebih baik. Sehingga para mahasiswa bisa belajar dengan nyaman dan berprestasi.
Selain bantuan untuk kampus, Pemprov Jawa Barat juga akan mengalokasikan anggaran pada APBD 2014 untuk riset bersama. Para dosen atau mahasiswa akan mendapat anggaran Rp30-50 juta per riset untuk tugas akhir kuliahnya.
Kuota bantuan itu rencananya untuk 1.000 orang. Tapi riset itu wajib memuat subjek tentang kejawabaratan. "Jadi Bappeda bisa menerima hasilnya untuk perbaikan (Jawa Barat)," tandas Deny.
(lns)