Dindik Jatim evaluasi buku pelajar berisi hujatan
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Pendidikan Jawa Timur akan mengevaluasi buku pelajar Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP yang mencantumkan kata-kata hujatan.
Kata-kata hujatan itu tidak cocok dengan sistem pendidikan nasional di Indonesia.
"Kami sudah mendapat informasi terkait beredarnya buku itu. Rupanya, buku-buku tersebut sama yang beredar di beberapa wilayah di Jawa Barat," kata Kepada Dinas Pendidikan Jawa Timur Harun Selasa (3/9/2013).
Dari informasi tersebut, kata Harun pihaknya langsung melakukan evaluasi.
Ternyata, buku-buku tersebut menjadi domain dari Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). Sehingga, pihak Dindik Jawa Timur mengirimkan surat terkait persoalan tersebut ke Kemendiknas.
Hasilnya, pihak Kemendiknas melakukan evaluasi dan revisi terhadap buku-buku tersebut.
"Termasuk nanti akan ada penarikkan. Tapi kalau bisa direvisi ya akan dilakukan revisi dulu. Yang jelas ini adalah domain dari Kemendiknas," ujar mantan Kepada Dinas Periwisata Jawa Timur itu.
Revisi itu, bisa juga beberapa halaman atau alenia dalam buku tersebut yang dianggap tidak layak untuk diajarkan kepada siswa.
Harun juga menyebut, domain Kemendiknas ini juga termasuk sikap kepada penerbit.
"Ini sudah ada wilayahnya dewe-dewe (sendiri-sendiri). Tentunya, penerbit dan Kemendiknas akan melakukan langkah-langkah," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Buku pelajaran Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP berisi kata-kata hujatan beredar di enam sekolah di Madiun, Jawa Timur.
Bagian yang terdapat kalimat hujatan itu berada di cerita pendek (cerpen) di halaman 225.
Kalimat dalam cerpen berjudul Gerhana yang dibuat oleh Muhamad Ali tersebut bertentangan dengan sistem pendidikan yang berbasis karakter. Buku tersebut ditemukan di SMPN 1 Kota Madiun.
Kata-kata hujatan itu tidak cocok dengan sistem pendidikan nasional di Indonesia.
"Kami sudah mendapat informasi terkait beredarnya buku itu. Rupanya, buku-buku tersebut sama yang beredar di beberapa wilayah di Jawa Barat," kata Kepada Dinas Pendidikan Jawa Timur Harun Selasa (3/9/2013).
Dari informasi tersebut, kata Harun pihaknya langsung melakukan evaluasi.
Ternyata, buku-buku tersebut menjadi domain dari Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). Sehingga, pihak Dindik Jawa Timur mengirimkan surat terkait persoalan tersebut ke Kemendiknas.
Hasilnya, pihak Kemendiknas melakukan evaluasi dan revisi terhadap buku-buku tersebut.
"Termasuk nanti akan ada penarikkan. Tapi kalau bisa direvisi ya akan dilakukan revisi dulu. Yang jelas ini adalah domain dari Kemendiknas," ujar mantan Kepada Dinas Periwisata Jawa Timur itu.
Revisi itu, bisa juga beberapa halaman atau alenia dalam buku tersebut yang dianggap tidak layak untuk diajarkan kepada siswa.
Harun juga menyebut, domain Kemendiknas ini juga termasuk sikap kepada penerbit.
"Ini sudah ada wilayahnya dewe-dewe (sendiri-sendiri). Tentunya, penerbit dan Kemendiknas akan melakukan langkah-langkah," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Buku pelajaran Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP berisi kata-kata hujatan beredar di enam sekolah di Madiun, Jawa Timur.
Bagian yang terdapat kalimat hujatan itu berada di cerita pendek (cerpen) di halaman 225.
Kalimat dalam cerpen berjudul Gerhana yang dibuat oleh Muhamad Ali tersebut bertentangan dengan sistem pendidikan yang berbasis karakter. Buku tersebut ditemukan di SMPN 1 Kota Madiun.
(lns)